Berita Pati

Warga Pati Bikin Rumah Pohon Darurat, Tunggu Hingga Air Banjir Surut

Warga Kabupaten Pati membuat rumah pohon sementara saat banjir menggenangi wilayah pemukimannya.

|
Mazka Hauzan Naufal
Warga Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, membuat gubuk di atas pohon, semacam rumah pohon, untuk ditinggali selama bencana banjir melanda. 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Gunarto (37) warga RT 1 RW 2 Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, tidak mengungsi meski rumahnya kebanjiran.

Dia justru membuat gubuk panggung atau rumah pohon di depan rumahnya untuk ia tinggali bersama keluarga selama masih banjir.

"Saya tidak ke pengungsian karena harus memberi makan ternak ayam dan bebek. Repot kalau harus mondar-mandir dari pengungsian. Lagipula tidak ada armada (perahu). Pakainya pohon pisang," kata dia, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Banjir Pati Terus Meluas, Pj Bupati Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, 7.543 Jiwa Terdampak

Gunarto mengatakan, dia bersama istri dan dua anaknya sudah menempati rumah pohon ini selama dua pekan.

"Ide untuk membuat tempat ini saya dapat dari pengalaman saya merantau ke Sumatra dulu. Dulu di sana rumahnya panggung, rumah pohon seperti ini. Akhirnya saat banjir saya buat ini supaya bisa untuk evakuasi keluarga saya," kata dia.

Gubuk buatan Gunarto terbuat dari bambu dan kayu. Ukurannya sekitar sembilan meter persegi dengan ketinggian sekira 3 meter dari permukaan tanah.

Di dalam gubuk, terdapat sebuah kasur lantai. Gubuk ini juga memiliki semacam "balkon" tempat meletakkan kompor gas dan peralatan memasak.

Untuk diketahui, banjir di Desa Ngastorejo diakibatkan luapan Sungai Silugonggo.

Sekdes Ngastorejo, Parnoto, mengatakan bahwa di desanya ada kurang-lebih 275 rumah yang tergenang banjir

Di titik-titik tertentu, ketinggian air banjir bahkan mencapai 1 meter. 

"Kalau di dalam rumah saya, ketinggian air sekitar 80 sentimeter," kata dia.

Parnoto mengatakan, sebagian warga yang kebanjiran mengungsi ke rumah saudara. Sementara sebagian lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing.

Menurut Parnoto, banjir melanda Desa Ngastorejo sejak Desember 2022 lalu. Air sempat surut pada akhir Januari, namun hanya sepekan air naik lagi. 

Mayoritas warga yang berprofesi sebagai petani gagal panen lantaran persawahan terendam banjir

Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengunjungi rumah pohon Gunarto, Kamis (9/3/2023) sore.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved