Berita Kudus

Kisah Petani Kudus Gagal Panen Padi, Rugi Rp 100 Juta Saat Banjir Genangi Sawah

Seorang petani asal Kudus menceritakan semua tanaman padinya gagal panen akibat banjir genangi persawahan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
Rezanda Akbar
Petani Kudus bernama Abdul Aziz mengumpulkan sisa-sisa padi yang bisa diselamatkan saat banjir menggenangi sawah yang digarapnya. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Petani di Kabupaten Kudus hanya bisa pasrah air hujan membanjiri lahan miliknya yang telah ditanami padi. Akibatnya padi siap panen milik Petani di Desa Wates Undaan harus mengalami penurunan kualitas. 

Selain itu, banjir membuat jumlah tumbuhan padi yang ditanam tidak bisa maksimal. 

Akibat banjir yang merendam persawahan tersebut, para petani hanya bisa mengais sisa-sisa padi yang bisa di panen dan diselamatkan dari banjir.

Baca juga: Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Jati Kudus Berdatangan, Camat: Prioritas di Pengungsian

"Padi-padian sudah siap panen, padi itu kondisinya sudah mulai bunting. Kalau kerugian ya Zonk sampai sekitar Rp100 jutaan," jelas Abdul Aziz usai menyelamatkan sebagian padi yang bisa dipanen, Kamis (9/3/2023).

Padahal, kondisi padi miliknya hanya menunggu 10 hari saja untuk menunggu padi matang dengan optimal.

Sementara itu, Saerozi, Petani lainnya, juga mengatakan kondisi padi yang terselamatkan mengalami penurunan kualitas yang jelek.

"Kalau tidak banjir, keuntungan yang saya dapat satu hektarenya bisa sampai Rp25 juta. Padinya ya bau karena tidak bisa di blower ya langsung di gebuki saja," ucapnya.

Terpisah, jumlah lahan terendam banjir di Kabupaten Kudus yang menyerang persawahan mencapai ribuan hektare. 

Kendati demikian, Kabid tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Dewi Masitoh, mengatakan bahwa tanaman padi yang mengalami kerusakan akibat banjir tidak sebanyak pada banjir pertama.

“Itu pun tidak dapat dikatakan puso atau gagal panen menyeluruh," ucapnya.

Dampaknya, lanjut Dewi, hanya persiapan masa tanam yang harus mundur karena menunggu banjir surut. 

Saat ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus,  masih melakukan pendataan dan inventarisasi di lapangan.

Seperti di Kecamatan Undaan, dari hasil pendataan di Kecamatan Undaan, hamparan sawah yang tergenang tersebar di 15 desa.

Yakni meliputi Desa Berugenjang, Glagahwaru, Kalirejo, Karangrowo, Lambangan, Larikrejo, Medini, Ngemplak dan Desa Sambung.

"Kemudian Desa Terangmas, Undaan Kidul, Undaan Tengah, Undaan Lor, Wates dan Desa Wonosoco," sebutnya. (Rad)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved