Berita Kudus
Peserta Tes Perades Kudus Demo: Yang Kita Tuntut Bukan Siapa Pemenangnya, Tetapi Prosesnya
Puluhan peserta seleksi perangkat desa yang tergabung dalam aliansi penggugat wanprestasi Unpad menggelar unjuk rasa di depan Pendopo Kabupaten Kudus,
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Puluhan peserta seleksi perangkat desa yang tergabung dalam aliansi penggugat wanprestasi Unpad menggelar unjuk rasa di depan Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis (2/3/2023).
Dalam unjuk rasa tersebut mereka menuntut agar hasil tes seleksi perangkat desa yang digelar oleh Unpad pada 14 Februari 2023 dibatalkan.
Para peserta aksi melancarkan orasi di hadapan pendopo menggunakan pengeras suara di bawah guyuran hujan. Mereka membacakan tuntutan satu per satu.
Selain itu mereka juga membentangkan spanduk berisi protes akan tes seleksi perangkat desa yang diselenggarakan oleh Unpad.
Di antara spanduk berisi protes tersebut bertuliskan ‘yang kita tuntut bukan siapa pemenangnya, tetapi prosesnya dengan system yang bobrok’.
Selain itu ada juga spanduk bertuliskan 'batalkan CAT perades Unpad’.
Salah seorang peserta aksi, Muhammad Khoirul Umam, mengatakan, ada beberapa tuntutan dalam unjuk rasa tersebut. Pertama yakni mereka meminta hasil tes yang diselenggarakan Unpad dibatalkan. Kemudian mereka juga meminta agar tes seleksi diulang karena Unpad dinilai tidak profesional.
“PMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa) jangan membisu dan bupati harus tegas dalam menyikapi masalah seleksi perangkat desa ini,” kata Khoirul Umam.
Baca juga: Hartopo Minta Perades Kudus Terpilih Jangan Dilantik: Belum Kondusif, Kita Hormati Proses Hukum
Baca juga: Terima Seratusan Aduan Soal Perades Kudus, LBH Ansor: Kami Pilah, setelah Itu Kami Tindak Lanjuti
Baca juga: Ketua DPRD Kudus, Masan: Tes Perades yang Difasilitasi Unpad Ruwet dan Banyak Masalah
Sementara, koordinator dalam aksi tersebut, Angga Kawiryan, menuntut agar seleksi perangkat desa digelar ulang. Mereka menuntut tes seleksi tidak lagi digelar oleh Unpad. Sebab, menurutnya, Unpad tidak professional.
“Karena dibuktikan telah melanggar SK Bupati yang harus menyertakan nilai real time menggunakan monitor,” katanya.
Dalam aksi tersebut mereka memaksa untuk bertemu bupati. Mereka tertahan di depan pintu gerbang saat hendak masuk. Alhasil mereka ditemui oleh Kepala Kesbangpol Kudus, Fitrianto. Dalam kesempatan itu mereka masih belum puas. Mereka masih akan tetap bertemu bupati.
Sementara itu Bupati Kudus HM Hartopo berharap para peserta seleksi perangkat desa yang kecewa harapannya ada perwakilan untuk audiensi. Hal itu dinilai lebih elegan daripada unjuk rasa.
“Kalau saya mengharapkan teman audiensi, lebih elegan dan bisa langsung menerima jawaban. Kita bisa dialog,” kata dia.(goz)
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Mustakim Masih Bersyukur, Tak Kuat Nanjak Bus Wisata Nyaris Terjun Jurang Sedalam 100 M di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.