Berita Kudus

Ihwal Banjir Berkepanjangan di Kudus, Komisi C DPRD Komitmen Kawal Janji Menteri Basuki

Komisi C DPRD Kudus komitmen terus mengawal janji Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, terkait penanganan banjir berkepanjangan di Kota Kretek

|
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Saiful Masum
Warga mengarungi genangan banjir yang membanjiri puluhan rumah di Tanggulangin RT 4/RW 3 Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Selasa (21/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus komitmen terus mengawal janji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, terkait penanganan banjir di Kota Kretek. 

Janji tersebut disampaikan Menteri Basuki ketika meninjau langsung lokasi banjir yang menggenangi beberapa wilayah di Kudus, Jepara, dan Pati pada awal 2023. 

Di mana kala itu Menteri Basuki berjanji bakal melakukan normalisasi Sungai Wulan dan meningkatkan kapasitas daya sedot pompa air di di Jati Wetan, Kabupaten Kudus, dengan taksiran anggaran mencapai Rp 1,4 triliun.

Petugas TNI-Polri menjemput siswa SDN 4 Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang tetep menjalani UTS di sekolah, Rabu (1/3/2023).
Petugas TNI-Polri menjemput siswa SDN 4 Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang tetep menjalani UTS di sekolah, Rabu (1/3/2023). (TribunMuria.com/Saiful Masum)

Ketua Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo mengatakan, janji tersebut menjadi perhatian Komisi C DPRD Kudus, lantaran persoalan banjir sampai saat ini masih terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Kudus

Menurut dia, program penanganan banjir dengan melakukan normalisasi Sungai Wulan dan peningkatan kapasitas pompa yang disampaikan Menteri Basuki adalah hal yang dinantikan masyarakat Kudus.

Pihaknya menyebut, program normalisasi sungai saat ini masih dalam tahap pelelangan.

Baca juga: Kisah Siswa SDN 4 Karangrowo Kudus, Sekolah 2 Bulan Terendam Banjir, Pergi-Pulang Naik Perahu

Baca juga: Sudah Dua Bulan Terendam Banjir, Warga Krajan Mohon Pemerintah Segera Normalisasi Sungai Juwana

Baca juga: Ratusan Rumah di Dukuh Krajan Undaan Kudus Terendam Banjir, Kedalaman Hingga 80 Sentimeter

Kabar itu diterimanya dari perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) ketika menggelar public hearing beberapa waktu lalu.

Komisi C DPRD Kudus mendorong terus Kementerian PUPR agar program normalisasi sungai bisa segera dimulai.

Mengingat program ini membutuhkan waktu yang cukup panjang hingga dua tahun ke depan. 


"Program yang dijanjikan Menteri PUPR sudah saya pastikan dalam tahap pelelangan. Kami akan kawal terus agar segera dimulai, jangan sampai mundur-mundur," terangnya, Rabu (1/3/2023).

Selain normalisasi Sungai Wulan dari arah Blora, Purwodadi, Kudus, sampai Jepara, Rochim menyebut, Komisi C DPRD Kududs juga mengawal program normalisasi Serang Wulan Drainase (SWD) 1 dan SWD 2 dalam rangka menekan potensi banjir.

Pihaknya menyadari bahwa program kegiatan yang membutuhkan anggaran cukup besar ini pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Diperkirakan masih membutuhkan waktu hingga tiga bulanan untuk memastikan program normalisasi Sungai Wulan dimulai.

Rochim berharap, normalisasi sungai pada tahun ini bisa menangani 50 persen permasalahan banjir di Kabupaten Kudus. Sisanya disempurnakan pada 2024 mendatang. 

"Untuk penanganan banjir sekarang, seharusnya Dinas PUPR bisa melakukan upaya. Seperti meminjam pompa sedot air di provinsi sebagai langkah penanganan sementara."

"Kami juga kawal program pengoptimalan Waduk Logung yang dibangun di perbatasan Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo, dan Kandangmas Kecamatan Dawe sebagai pengendali banjir," ujarnya. 

Rochim berharap, pemerintah serius dalam menangani permasalahan banjir di Kabupaten Kudus dan sekitarnya. Supaya program-program yang sudah direncanakan bisa segera terealisasi. 

Diketahui bahwa pertengahan Januari 2023 lalu, Menteri Basuki meninjau rumah pompa yang ada di Dukuh Tanggulangin Desa Jati Wetan, Kabupaten Kudus.

Kedatangan Basuki Hadimuljono itu untuk mengecek kondisi banjir di Kudus dan memetakan solusi yang harus dilakukannya.

Di antaranya penggantian atau peningkatan pompa yang sudah ada karena tiga pompa yang saat ini terpasang tidak bisa menyedot genangan banjir secara cepat, hanya mampu menyedot 500 liter per detik.

Rencananya, daya sedot pompa bakal ditingkatkan 10 kali lipat menjadi 5000 liter per detik agar kerja pompa bisa lebih maksimal. 
 
Basuki sebelumnya menjelaskan bahwa program pertama yang disiapkan untuk penanganan banjir di Kudus adalah peningkatan kapasitas Rumah Pompa Drainase Kencing yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kudus yang masuk ke Sungai Wulan.

Sehingga daya sedot pompa meningkat 10 kali lipat untuk menangani banjir di kawasan seluas 9 kilometer persegi. 

Selanjutnya, program penanganan banjir dilakukan dengan normalisasi Sungai Wulan sepanjang 47 kilometer yang rencananya dikerjakan dalam jangka waktu dua tahun. 

Selain normalisasi Sungai Wulan, program serupa bakal menyasar Serang Wulan Drainase 1 (SWD 1) dan Sungai Serang Wulan Drainase 2 (SWD 2) yaitu sistem pengendali banjir di wilayah Kabupaten Jepara karena mengalami pendangkalan sehingga sungai tidak berfungsi optimal .

SWD 1 ditaksir sepanjang 32 kilometer dan sudah tertangani 10 kilometer, sedangkan SWD 2 diperkirakan sepanjang 23 kilometer dan sudah ditangani 7 kilometer. 

Rencananya, Menteri PUPR juga bakal menyempurnakan Bendung Pintu Air Wilalung Kabupaten Kudus yang dibangun pada zaman Kolonial Belanda.

Di mana 11 pintu air ini dulunya berfungsi mengatur pembagian aliran Sungai Serang ke arah Sungai Juwana dan Sungai Wulan. (sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved