Berita Blora
4 Pasien DBD di Blora Meninggal, Dinkes: Siklus 5 Tahunan, Januari - Februari 2023 Total 56 Kasus
Sepanjang Januari - Februari 2023, tercatat 56 kasus DBD di Blora. Dari jumlah itu, 4 pasien di antaranya meninggal dunia. DBD adalah siklus 5 tahunan
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora pada awal tahun 2023 ini mencapai 56 kasus dan sudah merenggut empat korban jiwa.
Dari 56 kasus DBD menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, terdiri dari 39 kasus di Januari dan 7 kasus di Februari.
Serta terhitung kurang lebih 150 suspek DBD yang masih pada tahapan demam dengue.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M), Sutik.
Hal ini, lanjut Sutik, disebabkan faktor cuaca yang memengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Saat ini Dinkes Blora sedang mengupayakan untuk penggalakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan pihak terkait.
Menurutnya, DBD rawan menyerang remaja 15 tahun ke bawah sebab kekebalan antibodi mereka masih belum kuat.
‘’DBD ini kan siklus 5 tahunan. Untuk saat ini kecamatan Blora masih tertinggi yaitu 11 kasus,’’ ucap Sutik kepada tribunmuria.com, Selasa (28/2/2023).
Menurut Sutik, dalam satu hari bisa terjadi cuaca tak menentu sehingga sangat memengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Dirinya mengeklaim, pihaknya sedang menggalakkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan puskesmas-puskesmas yang ada di Blora.
Salah satunya melakukan fogging di setiap wilayah yang ada kasus DBD.
‘’Tidak hanya fogging dari puskesmas, serta mengajak masyarakat untuk gotong royong untuk melakukan 3M yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang di lingkungannya,’’ tutur sutik.
Sebelumnya, 2022 lalu jumlah kasus DBD juga termasuk tinggi.
Terhitung ada 594 kasus DBD yang menyebar di berbagai wilayah Blora.
Sutik berharap agar masyarakat selalu memperhatikan kebersihan lingkungan dan waspada jika ada indikasi DBD.
‘’DBD adalah virus bahaya. Sebab belum ada obatnya hingga saat ini,’’ pungkas Sutik. (kim)
Warga Blora Tunggak Pajak Kendaraan hingga Rp40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Ini |
![]() |
---|
Bayi Laki-laki di Semak Pinggir Hutan Jati Semanggi Bisa Diadopsi? Begini Jawaban Dinsos P3A Blora |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bayi Laki-laki Ditemukan di Semak Pinggir Hutan Jati Blora, Ari-ari Masih Lengkap |
![]() |
---|
Blora Masuk 8 Besar Produsen Padi Nasional, Ini Strategi Bupati Arief untuk Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Kecelakaan Kerja RS PKU Muhammadiyah Blora Sebulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.