Rekor MURI

Rekor Muri Pecah di Wonosobo, Berkat Aksi Tanam 100.000 Bibit Cabai di 100 Desa

Aksi tanam 100.000 bibit cabai berhasil tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Senin (27/02/2023). 

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Imah Masitoh
Penanaman bibit cabai di Desa Bumirejo yang berhasil pecahkan Rekor Muri, Senin (27/02/2023).  

TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Aksi tanam 100.000 bibit cabai berhasil tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri), Senin (27/02/2023). 

Rekor itu diciptakan oleh Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Sains Alqur'an (Unsiq) Wonosobo.  

Rekor ini berhasil dicatatkan seiring kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dengan program Gerakan Tanam Cabai Pada Keluarga untuk Ketahanan Pangan (Gertancab Pake Tangan) yang digelar Unsiq Wonosobo

Ketua LP3M Unsiq, Ahmad Khoiri, menyampaikan, kegiatan ini diikuti 100 desa di 13 kecamatan, Kabupaten Wonosobo

"Untuk pemecahan rekor Muri ini tercatat sebagai Penanaman Cabai Secara Hybrid Terbanyak, dengan pusatnya di Desa Bumirejo, yang diikuti 99 desa lainnya secara daring," tuturnya. 

Baca juga: Rekor Muri Pecah! 1.116 Orang Barengan Minum Purwaceng di Dieng Culture Festival

Baca juga: Museum Jenang Mubarok Kudus Raih Rekor Muri: Museum Jenang Pertama, Hilmy Ceritakan Prosesnya

Baca juga: Semangat Para Pesepeda Cetak Rekor MURI Mabes Polri Jakarta-Akpol Semarang Sejauh 508 Kilometer

Desa yang terpilih merupakan lokus kemiskinan yang tersebar di Kabupaten Wonosobo. Setiap desa menyiapkan sebanyak 1.000 tanaman cabai

Kegiatan ini sebagai intensifikasi pekarangan rumah sebagai area tanam, sekaligus memanfaatkan sampah rumah tangga (barang bekas) sebagai media tanam cabai

Dipilihnya tanaman cabai, karena cocok ditanam di daerah Wonosobo, mudah dirawat, dan memiliki nilai ekonomis. 

Selain itu, komoditas cabai juga memiliki harga yang fluktuatif berdampak langsung terhadap naik turunnya inflasi yang akan mempengaruhi ketahanan pangan keluarga miskin. 

"Semoga nantinya bisa memberikan manfaat meskipun sedikit, terlebih bagi keluarga yang masuk kategori kurang dalam ketahanan pangan," ucapnya. 

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih gemar lagi dalam menanam. 

"Upaya ke depan, ingat bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar simbolis atau euforia saja. Menurut saya ini sebagai embrio awal untuk senang menanam dan intensifikasi pekarangan rumah," imbuhnya. (ima) 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved