Berita Pati

Kasus LSD di Pati Naik, Peternak Diimbau Melapor Jika Sapi Menunjukkan Gejala Sakit

Sebanyak 140 ekor sapi di Kabupaten Pati terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi. Para peternak diimbau agar tidak terlalu khawatir.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
Istimewa/Dok Dispertan Kabupaten Pati
Pemberian vaksin LSD pada hewan ternak di Desa Jetak, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jumat (20/1/2023) lalu. 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Sebanyak 140 ekor sapi di Kabupaten Pati terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Nikentri Meiningrum.

Untuk diketahui, penyakit yang disebabkan virus capripox ini menyerang sapi dan kerbau, menimbulkan benjolan-benjolan sepeti cacar pada kulit hewan ternak.

Niken menyebut, kasus LSD di Pati tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Pucakwangi, Winong, dan Tambakromo. 

”Perkembangan saat ini, sekitar 140 (ternak terjangkit LSD). Tidak ada yang mati,” ujar dia, Rabu (22/2/2023). 

Untuk diketahui, pada awal Februari 2023, baru tercatat 80 ekor sapi yang terkena LSD

Meskipun jumlah kasus LSD saat ini naik, Niken mengimbau para peternak agar tidak terlalu khawatir.

Sebab, penyakit ini tidak semematikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Ia juga meminta peternak untuk segera melapor bila menemukan gejala LSD pada hewan. 

”Semakin cepat pelaporan, semakin cepat penanganannya. Ternak yang sakit kami obati dan karantina,” jelas dia. 

Baca juga: Puluhan Ternak di Pati Terjangkit LSD, Peternak Diimbau Jaga Kebersihan Kandang

Baca juga: Ribuan Sapi di Kabupaten Semarang Diduga Terjangkit LSD, Enam Ekor Sudah Mati

Baca juga: Amri Pedagang Sapi di Ambarawa Kabupaten Semarang Mengeluh, PMK Usai, Kini Ada Kasus Baru LSD

Niken menambahkan, pihaknya juga menggencarkan vaksinasi kepada ternak yang belum terjangkit penyakit ini agar tidak tertular.

Diwawancarai pada 3 Februari 2023 lalu, Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati Andi Hirawadi menyebut, kasus LSD kali pertama pihaknya temukan di Kabupaten Pati pada awal Desember 2022 lalu.

Saat itu ada satu ekor sapi di Desa Maitan, Kecamatan Tambakromo, yang terjangkit LSD. Hewan ternak tersebut telah sembuh, diobati oleh dokter hewan.

Semua ternak yang diketahui terkena LSD sudah ditangani oleh Dispertan.

Menurut Andi, penanganannya tergolong mudah. Jika peternak cepat melapor, petugas akan segera melakukan pengobatan dan hewan ternak bisa sembuh dalam dua sampai tiga hari saja.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved