Kuliner

Ini Alasan MUI Terbitkan Sertifikat Halal untuk Mixue, Dari China Kini Tersebar di Berbagai Negara

Polemik terkait kehalalan produk Mixue Ice Cream and Tea akhirnya terjawab. MUI menerbitkan ketetapan halal produk minuman asal China tersebut

Editor: Muhammad Olies
Instagram @mixueindonesia
Kedai es krim asal Cina bernama Mixue sedang viral diperbincangkan netizen hingga trending di Twitter. Kedai ini menyajikan es krim yang lezat dan murah 

Bahkan mesin es serut pertamanya merupakan hasil rakitannya sendiri. Saat itu, "Cold stream shaved ice" menjual tiga produk utama, yaitu es serut, es krim, dan smoothie.

Terakhir, Hongchao berinovasi untuk menjual teh susu. Bisnis pertamanya ini mampu meraup penghasilan lebih dari 100 yuan sehari atau lebih dari Rp 200.000 per hari.

Meskipun usahanya mulai berjalan, namun dia mengalami kendala saat datangnya musim dingin. Usaha es krim dan minumannya mengalami penurunan omzet dibandingkan dengan musim panas.

Masalah tersebut membuah Hongchao harus berbesar hati untuk menutup toko pertamanya itu. Setahun kemudian, Hongchao kembali membuka toko es miliknya.

Kali ini, toko tersebut bernama Mixue Bingcheng yang berarti "Kastil es yang dibangun dengan salju yang manis". Mulanya, bisnis ini sempat gagal lantaran harga es krim yang naik hingga 10 kali lipat pada 2006.

Seolah tak patah semangat, Hongchao justru memutar otak untuk mempelajari resep es krim di restorannya itu.

Dia membuat perhitungan berdasarkan biaya dan menetapkan harga es krim sebesar 2 yuan atau sekitar Rp 4.000.

Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan toko lain yang saat itu menjual sekitar 10 yuan atau Rp 10.000.

Hal tersebut membuat bisnis Hongchao mampu menjangkau berbagai kalangan, baik menengah ke bawah hingga ke atas. Tak heran, tokonya diserbu oleh antrean konsumen yang amat panjang.

Membuka waralaba dan rantai logistik Keuntungan yang pesar di 2006 itu membuat Hongchao membuka hak franchise atau waralaba Mixue. Hasilnya, lusinan toko Mixue mulai menjamur di Provinsi Henan.

Pada 2008, Mixue resmi memiliki toko waralaba hingga lebih dari 180 gerai. Di tahun-tahun berikutnya, Mixue melebarkan sayap dengan mendirikan perusahaan untuk menyokong bisnis utamanya itu yaitu Mixue Bingcheng Co., Ltd. pada manajemen dan operasi Henan Daka Food Co., Ltd. pada R&D dan produksi Shangdao Intelligent Supply Chain Co., Ltd. pada layanan pergudangan dan logistik.

Cabang toko di luar negeri Tak hanya sukses di pasar lokal, waralaba Mixue mampu merambah pasar luar negeri. Bisnis ini terus berkembang dan berekspansi ke negara-negara lain, seperti Vietnam hingga Indonesia.

Pada 2019, jumlah toko Mixue Bingcheng melebihi 7.000. Angka itu terus berkembang hingga Juni 2020 di mana cabang toko ini mencapai lebih dari 10.000. Per 1 Oktober 2021, jumlah toko Mixue Bingcheng telah melampaui 20.000, jauh melebihi jumlah toko perusahaan sejenisnya.

Ekspansi bisnis selama 24 tahun ini membuat Hongchao meraup untung yang tidak sedikit. Pada Januari 2021, Mixue Bingcheng menerima pembiayaan 2 miliar yuan yang dipimpin oleh Hillhouse Capital Group dan Meituan Longzhu, nilai perusahaan lebih dari 20 miliar yuan atau sekitar Rp 40 triliun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mixue Dapat Fatwa Halal MUI, Ini Pertimbangannya"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved