Kuliner
Ini Alasan MUI Terbitkan Sertifikat Halal untuk Mixue, Dari China Kini Tersebar di Berbagai Negara
Polemik terkait kehalalan produk Mixue Ice Cream and Tea akhirnya terjawab. MUI menerbitkan ketetapan halal produk minuman asal China tersebut
TRIBUNMURIA.COM - Polemik terkait kehalalan produk Mixue Ice Cream and Tea akhirnya terjawab.
Hal ini setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan ketetapan halal produk minuman asal China tersebut.
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan, produk Mixue telah memenuhi standar produk halal, yakni bahannya berasal dari produk yang suci dan prosesnya terjamin.
Dalam prosesnya, pihak MUI menelaah dan mengkaji laporan audit kehalalan yang disampaikan pimpinan Lembaga Pemeriksa Halal Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPH LPPOM MUI).
“Bahan produk Mixue telah memenuhi standard halal yang ditetapkan MUI, semua bahan yang digunakan halal dan suci, serta proses produksinya terjamin kesuciannya,” ujar Asrorun dilansir dari Kompas.com, Jumat (17/2/2023).
Merujuk data terbaru yang dikutip dari Nikkei Asia, Mixue kini memiliki 22.276 toko di seluruh dunia. Angka itu diprediksi akan terus bertambah.
Di Indonesia, Mixue telah memiliki 317 toko yang tersebar di berbagai daerah. Kedai es krim yang terkenal enak dan murah ini tak hanya di kawasan kota besar, namun juga di kawasan pinggiran. Salah satunya seperti di Kabupaten Jepara.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Miftahul Huda mengatakan ada proses pemeriksanaan kehalalan yang dilakukan dengan membutuhkan konfirmasi ulang. Hal itu karena ada salah satu bahan yang harus ditelusuri yakni bahan flavour yang berasal dari China.
Selanjutnya, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI selanjutnya akan mengeluarkan Sertifikat Halal terhadap Mixue.
Baca juga: Mixue, Es Krim yang Viral di Medsos Ternyata Sudah Ada di Jepara, Ini Biaya untuk Buka Franchise
Baca juga: Di Jepara Jawa Tengah, Mixue Punya Dua Gerai, Apakah Produknya Halal?
Baca juga: Sinopsis Katarsis, Daftar Pemain dan Link Nonton, Dibintangi Pevita Pearce hingga Ratu Felisha
Sejarah Mixue
Mixue dirintis oleh Zhang Hongchao saat masih menjadi mahasiswa tahun keempat di Zhengzhou, China pada 1997.
Saat itu, Hongchao bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang menjual es serut.
Dia kemudian menemukan peluang bisnis dan memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri.
Dikutip dari Food Talks, ide bisnis Hongchao ini terdengar oleh sang nenek. Dengan kerelaan hatinya, nenek Hongchao meminjamkan tabungan hidupnya sebesar 4.000 yuan atau sekitar Rp 9 juta kepada cucunya.
Mulanya, bisnis pertamanya itu diberi nama "Cold stream shaved ice". Dengan keterbatasan modal yang ada, toko pertama Hongchao itu hanya memiliki sebuah lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat.
Bahkan mesin es serut pertamanya merupakan hasil rakitannya sendiri. Saat itu, "Cold stream shaved ice" menjual tiga produk utama, yaitu es serut, es krim, dan smoothie.
Terakhir, Hongchao berinovasi untuk menjual teh susu. Bisnis pertamanya ini mampu meraup penghasilan lebih dari 100 yuan sehari atau lebih dari Rp 200.000 per hari.
Meskipun usahanya mulai berjalan, namun dia mengalami kendala saat datangnya musim dingin. Usaha es krim dan minumannya mengalami penurunan omzet dibandingkan dengan musim panas.
Masalah tersebut membuah Hongchao harus berbesar hati untuk menutup toko pertamanya itu. Setahun kemudian, Hongchao kembali membuka toko es miliknya.
Kali ini, toko tersebut bernama Mixue Bingcheng yang berarti "Kastil es yang dibangun dengan salju yang manis". Mulanya, bisnis ini sempat gagal lantaran harga es krim yang naik hingga 10 kali lipat pada 2006.
Seolah tak patah semangat, Hongchao justru memutar otak untuk mempelajari resep es krim di restorannya itu.
Dia membuat perhitungan berdasarkan biaya dan menetapkan harga es krim sebesar 2 yuan atau sekitar Rp 4.000.
Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan toko lain yang saat itu menjual sekitar 10 yuan atau Rp 10.000.
Hal tersebut membuat bisnis Hongchao mampu menjangkau berbagai kalangan, baik menengah ke bawah hingga ke atas. Tak heran, tokonya diserbu oleh antrean konsumen yang amat panjang.
Membuka waralaba dan rantai logistik Keuntungan yang pesar di 2006 itu membuat Hongchao membuka hak franchise atau waralaba Mixue. Hasilnya, lusinan toko Mixue mulai menjamur di Provinsi Henan.
Pada 2008, Mixue resmi memiliki toko waralaba hingga lebih dari 180 gerai. Di tahun-tahun berikutnya, Mixue melebarkan sayap dengan mendirikan perusahaan untuk menyokong bisnis utamanya itu yaitu Mixue Bingcheng Co., Ltd. pada manajemen dan operasi Henan Daka Food Co., Ltd. pada R&D dan produksi Shangdao Intelligent Supply Chain Co., Ltd. pada layanan pergudangan dan logistik.
Cabang toko di luar negeri Tak hanya sukses di pasar lokal, waralaba Mixue mampu merambah pasar luar negeri. Bisnis ini terus berkembang dan berekspansi ke negara-negara lain, seperti Vietnam hingga Indonesia.
Pada 2019, jumlah toko Mixue Bingcheng melebihi 7.000. Angka itu terus berkembang hingga Juni 2020 di mana cabang toko ini mencapai lebih dari 10.000. Per 1 Oktober 2021, jumlah toko Mixue Bingcheng telah melampaui 20.000, jauh melebihi jumlah toko perusahaan sejenisnya.
Ekspansi bisnis selama 24 tahun ini membuat Hongchao meraup untung yang tidak sedikit. Pada Januari 2021, Mixue Bingcheng menerima pembiayaan 2 miliar yuan yang dipimpin oleh Hillhouse Capital Group dan Meituan Longzhu, nilai perusahaan lebih dari 20 miliar yuan atau sekitar Rp 40 triliun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mixue Dapat Fatwa Halal MUI, Ini Pertimbangannya"
Wajib Coba! Es Puter Cong Lik Kuliner Semarang yang Melegenda, Sudah Ada Sejak 1970-an |
![]() |
---|
Cobain Sate Blengong Mba Yati Tegal, Harga Terjangkau dan Tidak Bikin Pusing Kepala |
![]() |
---|
Eloknya Jalur Lereng Gunung Ungaran Sisi Utara, Tambah Gayeng Dengan Curug dan Kedai Kopi |
![]() |
---|
Mamma Roti Ekspansi Bisnis di Solo Raya, Pemiliknya Presenter TV, Ini Menu yang Ditawarkan |
![]() |
---|
Cuma Modal Bayar Parkir, Bisa Nikmati Indahnya Sunset di Pantai Pasir Putih Jepara, Ini Rutenya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.