Terorisme
Tiga Napiter Perempuan Jaringan JAD Baca Ikrar Setia NKRI, Diusulkan Pembebasan Bersyarat
Tiga narapidana terorisme (napiter) perempuan membacakan ikrar setia NKRI di Lapas Bulu Semarang, Kamis (16/2/2023).
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG-Tiga narapidana terorisme (napiter) perempuan membacakan ikrar setia NKRI di Lapas Bulu Semarang, Kamis (16/2/2023).
Ketiga napiter itu adalah Miranti, Ainun Preti Amelia, dan Listyowati.
Miranti dan Ainun Preti Amelia merupakan jaringan jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar. Sedang Listyowati jaringan JAD Kalimantan Barat yang berasal dari Kendal.
Saat membacakan sumpah setia NKRI ketiga narapidana itu mengenakan pakaian gamis dengan cadar dan dibalut hasduk merah putih.
Setelah membacakan sumpah, ketiganya hormat bendera dan mencium bendera merah putih secara bergantian.
Kepala Lapas Perempuan, Kristiana Hambawani mengatakan hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengembalikan ideologi tiga napiter itu yang sebelumnya berbaiat JAD menjadi setia NKRI. Ketiga narapidana ditempatkan di sel terpisah selama menjalani pembinaan.
"Mereka pindahan dari Makassar sejak bulan Oktober 2022 lalu. Selama di sini (lapas Bulu) mereka dipisah dan harus bersosialisasi dengan narapidana lainnya," tuturnya.
Kristiana menuturkan ketiganya diwajibkan mengikuti pembinaan kemandirian dan kepribadian. Berbagai macam pelatihan juga telah diikuti ketiga narapidana itu.
"Untuk program kemandirian sudah mengikuti pelatihan pembuatan keripik dan rajut," kata dia.
Ia menuturkan membacakan ikrar NKRI, ketiga narapidana itu akan diusulkan program pembebasan bersyarat (PB). Ketiganya menjalani pidana sekitar 3 tahun.
"Masa pidananya beda-beda ada yang tiga tahun, empat tahun," ujarnya.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Astana Anyar, Eks Napiter Sebut BNPT Perlu Dievaluasi: Kiprahnya Belum Terasa
Baca juga: Kisah Bripka Purnomo Luluhkan Hati Eks Napiter di Semarang, Awalnya Bersitegang kini Berangkulan
Baca juga: Ketua Yayasan Persadani Jateng Meninggal Dunia, Eks Napiter Berduka
Kepala Kanwil Kemenkumham A Yuspharuddin mengapresiasi kepada lapas perempuan Bulu dan para stakeholder yang ikut berperan membantu membina tiga napiter tersebut.
Menurutnya membacakan ikrar NKRI sangat berat bagi ketiga napiter itu karena telah dibaiat Amirnya. Pada ikrar itu ketiga napiter membacakan teks melepaskan baiat dan setia kepada NKRI.
"Pekerjaan ini ada bantuan dari BNPT, Densus 88, pamong karantina yang terys memberikan pengarahan," tuturnya.
Ia menuturkan, sebelumnya di Nusakambangan ada 11 napiter yang telah mengucapkan sumpah ikrar setia NKRI. Setelah melakukan hal tersebut hak napiter akan diberikan selama pembinaan yaitu remisi, dan pembebasan bersyarat.
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Alfamart Perkuat Kemitraan dan Akses Modal UMKM Semarang |
|
|---|
| Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan Jateng Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 |
|
|---|
| 100 Hari Wafatnya Imam Aziz: Mengenang Kiai Rakjat Melalui Dua Buku |
|
|---|
| Polda Jateng Digugat Advokat, Saksi Ahli Pemohon Ungkap Fakta dalam Sidang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/empuan-ikra.jpg)