Berita Jateng
Remaja 18 Tahun Ditemukan Meninggal di Dalam Selokan di Genuk Semarang, Posisi Tangan Mengepal.
Seorang remaja tanggung ditemukan meninggal dunia di dalam selokan di Jalan Wolter Monginsidi, Genuksari, Semarang, tepatnya di depan warung soto.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Seorang remaja tanggung ditemukan meninggal dunia di dalam selokan di Jalan Wolter Monginsidi, Genuksari, Kota Semarang, tepatnya di depan warung soto, Sabtu (28/1/2023).
Korban diketahui bernama Dhanu Fajar Romzi (18), merupakan warga Banjardowo dan bertempat tinggal di Kampung Kledung, RT 3/RW 1, Kelurahan Genuksari.
Kapolsek Genuk Kompol Ris Andrian Yudo Nugroho mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan oleh dua orang warga, yakni seorang pekerja cucian mobil Suyanto (24) dan seorang perempuan penjual sayur.
"Lalu dicek ternyata benar selanjutnya (Suyanto) menelpon dan memberitahukan kejadian tersebut ke anggota Polisi Polsek Genuk," ujar Ris Andrian kepada Tribunjateng.com Sabtu (28/1).
Kemudin sekira pukul 09.30 WIB, sejumlah angota Polsek Genuk mendatangi tempat kejadian dan menemui Ibu kandung korban bernama Umbarwati, yang saat itu sudah ada di lokasi.
"Selanjutnya atas permintaan keluarga, korban diangkat dari selokan dan dibawa ke rumah duka," bebernya.
Baca juga: Ngeri, Melaju 100 Km Per Jam, Mobil Dinas Protokol Sekda Pemprov Jateng Terguling di Tol Batang
Baca juga: Menanti Duet Carlos Fortes - Vitinho di PSIS Semarang, Tandem Baru Rasa Lama
Baca juga: Ini Syarat, Cara dan Jadwal Rekrutmen Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau Pantarlih Pemilu 2024
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Kepala Puskesmas Genuksari, Dr. Muhammad Ony, terhadap korban.
Ditemukan luka lecet sekira 3 cm pada dahi di atas mata kanan korban, namun tidak ditemukan luka lebam atau perubahan warna kulit pada luka, serta tidak ada bekas jeratan pada lengan maupun kaki.
Korban ditemukan dalam posisi tengkurap dan saat dievakuasi posisi telapak tangan korban mengepal atau mengenggam.
"Posisi telapak tangan mengepal atau menggenggam adalah ciri ciri seseorang yang mengalami kejang-kejang atau epilepsi sedang kambuh atau kumat," jelasanya.
Atas kejadian tersebut orang tua korban telah menerimakan kejadian yang menimpa korban.
Sebab korban memang memiliki riwayat epilepsi.
"(Orang tua korban) tidak akan melakukan tuntutan kepada pihak manapun, karena ini semua adalah musibah. Hal ini di tuangkan dalam surat pernyataan," tandas Ris Andrian.
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.