Berita Blora
Petakan 14 Titik Longsor di Sepanjang Sungai Lusi, DPUR Blora: Kami Laporkan ke BBWS Pemali Juana
Bidang SDA DPUPR Blora, menyebut setidaknya terdapat 14 titik lokasi longsor di sepanjang Sungai Lusi. Temuan ini dilaporkan ke BBWS Pemali Juana
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora telah memetakan titik-titik longsor yang berada di sepanjang Sungai Lusi.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Surat, mengatakan setidaknya terdapat 14 titik lokasi longsor di sepanjang Sungai Lusi.
Hal tersebut, ujar Surat, telah dilaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Mengingat, penanganan bencana yang berada di sepanjang Sungai Lusi ini merupakan kewenangan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) melalui BBWS Pemali Juana.
"Kami sudah membuat surat kepada Ka Balai, karena titik-titik longsor di Sungai Lusi itu menjadi kewenangan BBWS Pemali Juana."
"Ini yang kami laporkan sudah ada 14," ucap Surat, Kamis (26/1/2023).
"Dari Sungai Lusi di Kelurahan Mlangsen, Karangjati, Jetis, Kedungjenar, Beran, Tambahrejo, Plosorejo, hingga Jejeruk," tambah Surat.
Pihaknya berharap, dengan laporan sejumlah titik longsor tersebut, BBWS Pemali Juana dapat segera melakukan penanganan untuk mencegah atau mengatasi dampak yang timbul dari bencana tersebut.
Namun, katanya, hingga kini laporan yang telah diajukan tersebut belum ada tindak lanjut dari BBWS Pemali Juana.
"Tapi memang sampai saat ini pihak balai belum mengkonfirmasi ke kami kapan akan ditangani."
"Mungkin karena teman-teman balai masih fokus pada penanganan banjir di wilayah Pati, Kudus, Demak, Semarang," ungkap Surat.
Dikatakannya, informasi yang diperolehnya BBWS Pemali Juana tahun ini tidak mempunyai anggaran untuk menangani titik-titik longsor sepanjang Sungai Lusi yang berada di Kabupaten Blora.
"Untuk penanganan permanen tidak bisa ditangani tahun ini, mengingat itu belum teranggarkan," kata Surat.
Sehingga, untuk mencegah adanya longsor susulan di sepanjang sungai tersebut, pihaknya hanya bisa mengajak masyarakat untuk melakukan gotong royong.
"Kami dari kabupaten, karena itu sifatnya bencana alam, ya kami berupaya untuk bisa membantu penanganan darurat semampunya, kita kolaborasikan dengan masyarakat," ujar Surat. (kim)
| Warga Blora Tunggak Pajak Kendaraan hingga Rp40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Ini |
|
|---|
| Bayi Laki-laki di Semak Pinggir Hutan Jati Semanggi Bisa Diadopsi? Begini Jawaban Dinsos P3A Blora |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Bayi Laki-laki Ditemukan di Semak Pinggir Hutan Jati Blora, Ari-ari Masih Lengkap |
|
|---|
| Blora Masuk 8 Besar Produsen Padi Nasional, Ini Strategi Bupati Arief untuk Swasembada Pangan |
|
|---|
| Kecelakaan Kerja RS PKU Muhammadiyah Blora Sebulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/longsor-sungai-lusi-blora-27123.jpg)