Berita Jateng

Pesan Ganjar untuk 2.500 Calon PMI Korsel: Ada Transfer Ilmu saat Kembali ke Indonesia

Ganjar sapa 2.500 calon pekerja migran Indonesia di Unnes. Ke-2.500 pekerja migran itu rencananya akan berangkat ke korea selatan.

Humas Pemprov Jateng
2.500 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengikuti Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, Program G To G Korea Selatan, di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (27/1/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, SEMARANG - 2.500 orang calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengikuti Verifikasi Dokumen Pendaftaran Ujian EPS-Topik Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia, Program G To G Korea Selatan, di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (27/1/2023).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara khusus menyapa mereka dan memberikan motivasi.

Ganjar berharap para calon PMI yang nantinya lolos verifikasi, bisa kembali ke Indonesia dengan ilmu dan pengalaman kerja yang bisa dibagikan.

“Saya berharap transfer ilmunya ada, budaya dan disiplin kerjanya dipelajari dihormati prinsipnya di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung dan semoga tidak selamanya di sana,” ucap Ganjar.

Ribuan calon PMI itu tidak hanya dari Jawa Tengah, Ganjar menemukan calon PMI lulusan SMK asal Jawa Timur dan sempat berinteraksi.

Mereka adalah Saifulloh Ridho Ansori dan Nara Nilam Cahya. Masing-masing berasal dari Ngawi dan Malang.

“Mereka sudah betul-betul siap, nah mudah-mudahan proses seleksinya baik dan pendampingannya dilakukan,” ujarnya.

Ganjar berharap nantinya calon PMI yang bekerja di Korea Selatan bisa mendapatkan banyak pengalaman.

Selain itu, ilmu yang didapatkan selama bekerja juga bisa dibagi dan diterapkan saat pulang ke Indonesia.

“Kelak kemudian hari mereka akan pulang sehingga dia bisa join dengan pekerjaan yang lebih besar di tempat kita atau mereka menjadi enterpreneur,” katanya.

Ganjar mengapresiasi BP2MI yang telah memulai program ini di Jawa Tengah dan menggandeng perguruan tinggi.

Sehingga pelatihan diberikan sesuai dengan kebutuhan.

“Ya setidaknya seperti bahasa ya, mereka (calon PMI) juga mesti menyiapkan dan teknologi terakhir di tempat kerjanya mesti dijajaki dari awal sehingga mereka betul-betul menyiapkan diri dengan baik,” tuturnya di hadapan Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

Kerjasama antarnegara ini, kata Ganjar, selain memberikan kesempatan bagi pencari kerja juga bisa jadi modal untuk mereka nantinya kembali dan taraf hidupnya lebih baik.

“Ini bagus ini menggembirakan dan beberapa orang yang sudah bekerja pengalamannya lebih baik hidupnya,” tandasnya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved