Berita Jateng
Bioskop di Kota Semarang Pernah Berjaya di Era 80-an, Johan: Saya Pernah Kecopetan Saat Nonton Film
Kota Semarang ternyata pernah dikelilingi gedung bioskop. Tercatat di era 1980 hingga 1990 an, terdapat 27 gedung bioskop tersebar di Kota Semarang.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kota Semarang ternyata pernah dikelilingi gedung bioskop.
Hal itu jauh sebelum munculnya bioskop modern seperti sekarang.
Tercatat di era 1980 hingga 1990 an, terdapat 27 gedung bioskop tersebar di Kota Semarang.
Gedung-gedung bioskop itu dipadati masyarakat kala itu.
Tiket untuk menonton film saat itu bekisar Rp 1 ribu hingga Rp 1,5 ribu.
Berbagai film legendaris ditayangkan di gedung-gedung bioskop yang ada.
Baca juga: Dinkes Kota Semarang Ingatkan Risiko Konsumsi Ciki Ngebul, Punya Efek Buruk bagi Pernafasan
Bahkan muda-mudi saat itu punya slogan, kalau punya pacar baru pasti diajak nonton film di gedung bioskop.
Memori tersebut masih terpatri kuat di ingatan sejumlah warga Kota Semarang.
Johan (49), misalnya, di tahun 1990-an ia tak pernah absen menonton film di Gedung Bioskop Tugu Indah.
Hampir setiap pekan, pria asal Ngaliyan Kota Semarang itu menyempatkan diri menonton film di bioskop langganannya.
Catatan Si Boy, Saur Sepuh, hingga cinta anak muda, jadi film favoritnya saat itu.
"Kalau era itu seru, nonton film di bioskop bisa bawa makanan dari luar. Muda-mudi di tahun tersebut juga menghabiskan waktu di bioskop," ucapnya, Kamis (26/1/2023).
Ia berujar, tiket saat itu tak semahal tiket bioskop sekarang.
Pasalnya, tiket menonton film hanya Rp 1.200.
Tak jarang ia harus datang ke gedung bioskop lebih awal, lantaran masyarakat saat itu sangat antusias untuk menonton film.
"Terlambat antre ya kehabisan tiket, apalagi saat akhir pekan. Misalnya di Jrakah tiket habis, biasanya saya pindah ke Atrium," terangnya.
Cerita menarik juga dituturkan Johan, di mana ia sempat kecopetan saat menyaksikan film di bioskop Jrakah.
Meski akhirnya dompetnya ditemukan, namun uang yang ada di dalamnya ludes digasak oleh pencopet.
"Dompetnya ketemu di luar gedung, itu pun yang menemukan satpam. Ya banyak kenangan lah saat itu," paparnya sembari mengenang masa lalu.
Kejayaan bioskop di Kota Semarang pun mulai pudar memasuki tahun 2000.
Bioskop pun tergerus oleh televisi dan perangkat pemutar film digital.
Menurut Antok, pemerhati film asal Kota Semarang, dari puluhan gedung bioskop di Kota Semarang, ada lima tempat yang jadi jujugan masyarakat.
Gedung bioskop tersebut ada di Petorongan atau Bioskop Metro, Gajahmada, Plaza yang sekarang e-Plaza, Atrium Siliwangi, Manggala, dan Palapa.
Ia menuturkan, di era 1980, film Indonesia seperti Saur Sepuh bisa bersaing dengan film luar negeri.
Baca juga: Laga Persis Solo-Persikabo 1973, Fabiano Beltrame Cedera Parah, Kini Harus Absen hingga Akhir Musim
"Namun iklim film bergeser pada 1990. Film yang diputar di bioskop yang ada di Kota Semarang didominasi oleh film dengan bumbu erotis atau seksual," jelasnya.
Kondisi itu membuat dunia film meredup, dan dibarengi sepinya gedung bioskop.
Beberapa gedung bioskop di Kota Semarang mulai hilang karena mengalami kerugian.
Namun di awal 2000 gedung bioskop di Kota Semarang kembali dipadati penonton.
"Momentumnya saat ada film Ada Apa Dengan Cinta pada 2002. Meski demikian, puluhan gedung bioskop yang ada pada 1980 hingga 1990 sudah gulung tikar dan digantikan dengan bioskop modern seperti Cinema XXI," imbuhnya. (*)
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.