Berita Jateng

Masuk Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Santri Terlecut Belajar Sesuai Target

Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an yang dibiayai lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Baznas provinsi serta kabupaten/ kota kini dimulai.

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Moch Anhar
DOKUMENTASI
Peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Jumat (20/01/2023) di Aula MAJT, Rabu (25/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Jawa Tengah kini memiliki Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an yang dibiayai oleh lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Baznas provinsi serta kabupaten/ kota.

Salah satu tujuan didirikannya pesantren ini untuk mencetak generasi qur'ani yang mampu menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat Jawa Tengah.

Saat menghadiri Peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Jumat (20/01/2023) di Aula MAJT, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan, pemerintah mendukung didirikannya pondok pesantren tersebut.

Baca juga: Dirut Injourney: Hotel Dibya Puri Semarang Akan Diaktifkan Kembali, Kini Tahap Kajian dan Desain

Keberadaan pondok pesantren dengan para pengajar yang memiliki kejelasan sanad, akan menjaga kemurnian ajaran agama Islam. 

Beberapa guru tahfidh di Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng adalah KH Ulil Abshor, KH Zaenuri dan KH Muhammad Faqih.

Dibimbing oleh para guru terpercaya, Wagub pun meminta kepada para santri agar bisa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya.

"Sudah hampir 70 persen Baznas Jateng mengirim santri dari kabupaten/ kota masing-masing. Sudah ada targetnya. Saya berharap benar-benar menjadi lecutan buat para santri untuk betul-betul menghafalkan Al Qur'an. Jangan menyia-nyiakan waktunya," pesan Wagub Taj Yasin kepada para santri.

Di samping berpesan agar para santri serius belajar Al-Qur'an, Wagub juga mengingatkan mereka untuk senantiasa menjaga citra positif pondok karena lokasi pondok berada di dalam lingkungan MAJT.

Santri wajib menjaga perilaku maupun penampilan.

"Apalagi MAJT sering menerima tamu dari berbagai daerah. Rombongan bis-bis wisata datang. Tentu pasti akan mendapatkan informasi. (Kalau) santrinya kira-kira tidak bisa menjaga almamater sebagai seorang santri, ini nanti akan berpengaruh image (citra) yang tidak baik," tandasnya.

Wagub menambahkan, Pondok Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng merupakan wajah Provinsi Jawa Tengah.

Maka, setiap santri wajib menjaga citra baiknya.

Baca juga: Polres Sukoharjo Tangkap Manusia Silver Pembunuh Gadis di Kebun Kosong Belakang Karaoke Grogol

Direktur Pesantren Tahfidh Qur'an MAJT-Baznas Jateng, Ahmad Syaifuddin,  menuturkan, saat ini sudah ada 20 santri yang bermukim di asrama.

Mereka berasal dari Demak, Purworejo, Temanggung, Kota Semarang, Banyumas, Jepara, Sragen, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonosobo, Grobogan dan Karanganyar.

Nantinya, setiap kabupaten/ kota mengirimkan satu hingga 2 santrinya ke pondok.

Para santri tersebut dikirimkan oleh Baznas kabupaten/ kota. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved