Berita Jateng

Difabel di Blora Korban Pelecehan Seksual Melahirkan Hingga Dua Kali, Arief Rohman: Usut Tuntas!

pelecehan seksual yang dialami seorang wanita difabel tuna rungu dan tuna grahita di Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora menjadi keprihatinan bersama.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Muhammad Olies
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi kekerasan seksual pada difabel di Kabupaten Blora. Warga berkebutuhan khusus ini bahkan sampai melahirkan hingga dua kali akibat aksi keji ini. 

TRIBUNMURIA.BLORA – Kasus pelecehan seksual yang dialami seorang wanita difabel tuna rungu dan tuna grahita di Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora menjadi keprihatinan berbagai elemen di Kota Sate. Terlebih, akibat aksi tak terpuji itu, korban difabel dengan inisial "F" tersebut sampai melahirkan anak hingga dua kali.

Berbagai elemen mulai dari Pemkab hingga Polres Blora berbagai langkah terkait persoalan ini. Baik terkait penanganan korban hingga penegakan hukum kasus ini. 

Bupati Blora Arief Rohman mendukung Polres Blora agar bisa mengusut tuntas kasus ini. Pihaknya juga berharap pelakunya segera ditemukan dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

"Ini memang memprihatinkan, dan termasuk kejahatan yang keji. Apalagi korbannya seorang difabel yang berkebutuhan khusus. Kami sangat mendukung agar Polres Blora bisa mengusut tuntas siapa pelakunya, dan diproses hukum," kata Arief Rohman melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/1/2023). 

Menurutnya, pemkab melalui Dinas Sosial PPPA dan Bidan Desa telah melakukan pendampingan ekonomi, pendampingan psikologi, dan pendampingan kesehatan sejak kehamilan hingga persalinan beberapa hari lalu.

Sedangkan pengusutan kasus untuk menangkap pelakunya diserahkan kepada Kepolisian.

"Pendampingan terus dilakukan Dinas Sosial PPPA dan Bidan Desa. Kami ingin ini segera terungkap dan jangan sampai ada lagi kasus rudapaksa terhadap difabel di Kabupaten Blora," terang Arief Rohman.

"Monggo kita semua meningkatkan pendampingan, dan perlindungan bagi difabel," jelas Arief Rohman.

Baca juga: Ini Isi Surat Persijap Kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi, Tolak Penghentian Liga 2

BREAKING NEWS: 4 Buronan Curanmor Diburu Polisi di Kudus, 1 Sembunyi di Semak-semak Banjir

Baca juga: Segera Daftar! Bawaslu Buka Rekrutmen PKD untuk Pemilu 2024, Dibutuhkan 295 Orang

Sementara itu, Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi, menyampaikan, sampai saat ini petugas telah melakukan penyelidikan dan menangani serius kasus tersebut.

"Berkaitan dengan penanganan kasus tersebut,  mengingat kondisi korban maka dibutuhkan penanganan yang ekstra dan kita telah melakukan pendekatan pendekatan, bukan hanya dari Polri tapi juga melalui tokoh masyarakat," ucap AKBP Fahrurozi.

AKBP Fahrurozi menjelaskan, pemeriksaan sudah dilakukan terhadap keluarga, kepala desa dan orang-orang di sekitar korban. Hal itu juga menjadi atensi dari Polres Blora

"Sudah ada kecurigaan-kecurigaan yang mengarah, namun perlu pembuktian tidak hanya sekedar kecurigaan," jelas AKBP Fahrurozi.

AKBP Fahrurozi berharap jika ada warga masyarakat yang mengetahui informasi-informasi terkait peristiwa tersebut agar melaporkan kepada Polres Blora.

Tak hanya itu, dirinya berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Pihaknya telah menugaskan Kasatreskrim untuk melakukan tindakan sesuai dengan aturan yang ada, termasuk melakukan test DNA sesuai dengan petunjuk tenaga ahli.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved