Berita Kudus

Wiro Penculik Bocil di Semarang Tidak Gila, Polisi Dalami Alasan Korban Disuruh Makan Daun

Penculik bocil Semarang, Santoso Budiono alias Wiro (63) sejauh ini belum terindikasi alami gangguan kejiwaan.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Istimewa/Dok Polsek Semarang Utara
Pelaku penculikan Semarang, Santoso Budiono alias Wiro (63) saat ditangkap polisi di kota Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Penculik bocil Semarang, Santoso Budiono alias Wiro (63) sejauh ini belum terindikasi alami gangguan kejiwaan. 

Indikasi pelaku alami gangguan jiwa sebab dalam melakukan aksinya hingga ditangkap polisi menunjukkan perilaku aneh. 

Semisal pelaku sempat menyuruh korban yang seorang bocah usia 8 tahun berinisal WBA untuk memakan daun.

Selain itu, pelaku juga sempat berbincang dengan ibu korban  membahas ilmu alternatif sebelum melakukan penculikan.

"Sejauh ini tidak (terindikasi gangguan jiwa)," terang Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat dihubungi Tribunjateng.com, Rabu (11/1/2023).

Polisi tidak percaya begitu saja terhadap pengakuan maupun perilaku pelaku.

Bahkan, polisi mencium dugaan pelaku tidak beraksi pertama kali ini saja.

"Iya, ada dugaan ini bukan yang pertama," paparnya.

Baca juga: Kyai Naga Mulya, Gamelan Akulturasi Tiga Budaya di Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, Dibuat Tahun 1861

Baca juga: PSIS Berburu Pelatih Kepala Baru, Gantikan Posisi Resal

Baca juga: Bocah 12 Tahun di Banyumas Diduga Jadi Korban Asusila, Pelaku Lebih dari Lima Orang

Donny belum dapat membeberkan kasus itu lebih jauh, ia dan anggotanya masih berupaya melakukan pendalaman.

"Masih dikembangkan oleh Resmob. Nanti kita update kalo sudah clear," ucapnya.

Ayah korban , Setiawan  mengaku, mulanya didatangi seorang pemulung ketika hendak mau menutup warung ayam bakar miliknya di Jalan Hasanudin,  Semarang Utara, Selasa (10/1/2023) pukul 03.30 WIB.

Kala itu, istrinya yang bernama Khairunisa  menanggapi percakapan dengan pemulung paruh baya itu atau pelaku. 

Obrolan tersebut berkutat soal ilmu-ilmu alternatif.

“Saya waktu itu lagi menutup warung, istri saya yang ngobrol sama pelaku. Pembahasannya soal ilmu-ilmu alternatif jadi dia yang tahu," bebernya.

Syahdan, pelaku sempat meminta Setiawan untuk diantar ke tempatnya menaruh barang rosokan.

Permintaan itu dipenuhi Setiawan karena masih dekat dengan warung.

Namun, selepas disalami oleh pelaku, Setiawan tidak fokus.

"Tidak tahu setelah salaman dengan pelaku, setelah itu saya duduk di warung, anak dan motor saya hilang," jelasnya.

Ia kemudian panik lalu mencari anaknya dengan berkeliling di sekitar tempatnya berjualan lalu menyisir ke berbagai sudut kota.

Akan tetapi hasil itu nihil hingga akhirnya melaporkan kejadian itu ke polisi.

Korban WBA ditemukan oleh polisi anggota Polsek Semarang Utara di Pasar Waru bersama pelaku. 

Dari penuturan WBA yang Disamping orangtuanya mengaku, sempat diajak berkeliling di beberapa lokasi di wilayah Semarang Utara. 

Selama berkeliling bersama pelaku, korban tak mendapatkan kekerasan hanya saja tidak diberi makan seharian.

"Saya malah disuruh makan godong (daun)," ucap bocah kelas 3 SD itu didampingi orangtuanya. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved