Berita Jateng
Kyai Naga Mulya, Gamelan Akulturasi Tiga Budaya di Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, Dibuat Tahun 1861
Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal memiliki gamelan pusaka yang sudah berusia ratusan tahun. Namanya adalah Gamelan Kyai Naga Mulya.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM,TEGAL - Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal memiliki gamelan pusaka yang sudah berusia ratusan tahun.
Namanya adalah Gamelan Kyai Naga Mulya. Gamelan tersebut dibuat oleh empu dari Purworejo, pada 1861.
Pusaka ini disebut-sebut sebagai gamelan yang memiliki kualitas bagus di Jawa.
Meski begitu, kelasnya masih di bawah Gamelan Kyai Guntur milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Rohaniwan Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal, Chen Li Wei mengatakan, Gamelan Kyai Naga Mulya merupakan pusaka yang dimiliki kelenteng, sejak 1861.
Saat itu, warga keturunan Tionghoa di Tegal sangat menyenangi kebudayaan Jawa.
Gamelan tersebut dipesan kepada seorang empu di Purworejo.
"Zaman dulu hampir tiap minggu saat ada waktu senggang, pengurus kelenteng selalu menabuh gamelan. Mereka mengadakan pagelaran," katanya kepada tribunjateng.com, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Bocah 12 Tahun di Banyumas Diduga Jadi Korban Asusila, Pelaku Lebih dari Lima Orang
Baca juga: Ini Syarat dan Waktu Pendaftaran Panwaslu Desa atau Kelurahan di Jepara, Usia Minimal 21 Tahun
Baca juga: PSIS Berburu Pelatih Kepala Baru, Gantikan Posisi Resal
Menurut Chen Li Wei, gamelan pusaka tersebut memiliki tiga perpaduan budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Belanda.
Ada ornamen bersifat chinese, berupa naga Tiongkok.
Lalu ada ukiran mahkota yang identik dengan Belanda.
"Jadi tidak full Jawa saja, tetapi ada akulturasi dengan kebudayaan Tiongkok dan Belanda," ujarnya.
Menurutnya, gemelan pusaka yang dimiliki kelenteng termasuk cukup tua dan memiliki kualitas bagus di Jawa.
Tetapi masih di bawah Gamelan Kyai Guntur Madu milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
"Ada beberapa kalangan yang menyebut bahwa di luar punya keraton, gamelan ini salah satu yang tertua dan terbaik," kata Chen Li Wei.
Seizin Dewa
Chen Li Wei mengatakan, Gamelan Kyai Naga Mulya tidak bisa sembarang dikeluarkan atau dipagelarkan.
Gamelan tersebut hanya akan dipagelarkan seizin dari dewa rumah Kelenteng Tek Hay Kiong, yaitu Kongco Tek Hay Cin Jin.
Ia sangat ingat, terakhir dipagelarkan saat perayaan ulang tahun kelenteng, pada 2017.
"Jadi menjelang hari penting seperti Imlek, nanti kami tanyakan pada kongco mau keluar tidak. Kongco tidak mengizinkan ya tidak," ujarnya.
Chen Li Wei mengatakan, saat gamelan ini dipagelarkan sifatnya bukan hanya untuk hiburan, melainkan juga ruwatan dan doa.
Lokasi pagelaran di halaman kelenteng dan terbuka untuk umum.
Langgam dan puji-pujian yang dimainkan untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa.
"Intinya mendoakan. Memohon kepada Yang Maha Kuasa agar masyarakat Kota Tegal diberikan keselamatan, kesejahteraan dan dihindarkan dari Bencana," jelas Chen Li Wei. (fba)
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.