Berita Blora

Mengabdi Puluhan Tahun dan Tiap Hari Tempuh Jarak 20 Km, Ini Curhatan Pegawai Tidak Tetap di Blora

Nasib Pegawai Tidak Tetap (PTT) di sekolah yang ada di Kabupaten Blora hingga kini masih belum pasti. Mereka berharap bisa diangkat sebagai ASN.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA/AHMAD MUSTAKIM 
Eko Budi Setiawan, Pegawai Tidak Tetap (PTT) di salah satu sekolah di Blora berharap bisa diangkat sebagai ASN. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Nasib Pegawai Tidak Tetap (PTT) di sekolah yang ada di Kabupaten Blora hingga kini masih belum pasti. Mereka berharap masa pengabdian yang lama bisa menjadi dasar agar bisa segera diangkat sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Salah seorang PTT yang sudah mengabdi lama adalah Eko Budi Setiawan.  Wawan, panggilan akrab Eko Budi Setiawan mengabdi di salah satu sekolah di Blora sejak 2012. Hampir tiap hari ia menempuh jarak 20 km menuju tempat kerjanya.

Wawan berharap suaranya dan teman-teman yang senasib dengannya didengar.

"Di lapangan yang nasibnya seperti saya banyak sekali. Oleh karena itu saya senang kalau ada yang dapat membantu menyuarakannya," ucap Wawan kepada tribunmuria.com, Rabu (4/1/2023).

Wawan mendetailkan harapannya dan beberapa rekan yang senasib dengan dirinya. 

"Begini lho, beberapa jenis pekerjaan itu sejak dulu ada dan nyata dilakukan. Tetapi kok seringnya setiap kali ada pengangkatan entah PNS maupun PPPK formasinya tidak muncul," ungkapnya.

"Misalnya penjaga malam di sekolah dan instansi, tenaga kebersihan dan juga driver. Riilnya ya kami ingin formasi-formasi itu bisa dimunculkan," imbuhnya.

Baca juga: Korban Hanyut Santri Al Falah Jepara Ditemukan di Bendungan Welahan, Operasi SAR Dihentikan

Baca juga: Ganjar Cek Kapal Perang KRI Makasaar di Tanjung Emas: Dibantu KSAL Kirimkan BBM ke Karimunjawa

Baca juga: Hampir Dikerubungi Semut, Bayi Tergeletak di Semak Pinggir Jalan Mijen Bikin Emak-emak Histeris

Bahkan, lanjut Wawan, kemarin ada pendataan pegawai non ASN, seperti tenaga kebersihan, penjaga keamanan dan driver tidak bisa ikut dimasukkan dalam pendataan.

"Karena katanya mau dioutsoursingkan. Kalau sama-sama bekerja tetapi mulai pendataanya saja berbeda, ya mereka nelangsa," terang Wawan.

Selain itu, pria yang sehari-harinya sepulang kerja harus mencari rumput untuk menambah penghasilan juga menyinggung tentang nasib K2.

"Mereka sudah bekerja sejak 2005 bahkan sebelumnya nasibnya juga belum jelas. Apalagi bagi yang dulunya mereka masuk pengabdiannya dengan ijasah SMA," jelasnya.

"Ada yang sampai mempunyai cucu bahkan ada teman saya dari kecamatan Banjarejo sudah meninggal. Tetapi kejelasan nasibnya juga belum jelas," kenangnya.

"Ya, intinya itu tadi, formasi yang dibuka untuk ASN berdasarkan kenyataan jenis pekerjaan yang ada dilapangan dan sudah puluhan tahun berlangsung. Juga nasib K2. Harapan mengabdi sampai puluhan tahun kan agar bisa diangkat jadi ASN," harap Wawan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Blora, Aunur Rofiq mengatakan, pihaknya telah mengupayakan agar profesi-profesi yang dimaksud bisa mendapat formasi.

“Dinas Pendidikan sudah mengirim surat ke Kemendikbudristek terkait formasi tersebut dan sampai sekarang belum ada jawaban atau balasan,” jelas Aunur Rofiq.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved