Berita Jateng

Anak-anak Korban Banjir di Kudus Keluhkan Pusing dan Sakit Perut, Tim Medis Diminta Turun

Beragam penyakit mulai menyerang anak-anak korban banjir di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
Tribun Muria/Rezanda Akbar D.  
Sejumlah anak terlihat bermain saat banjir di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Rabu (4/1/2023) / 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Beragam penyakit mulai menyerang anak-anak korban banjir di Dukuh Gendok, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Warga berharap pemerintah menurunkan bantuan untuk menjaga kesehatan para korban banjir, khususnya anak-anak dan lansia. 

"Kami memang tidak ikut mengungsi. Kondisi anak-anak sekarang ngeluh pusing, mual terus mules, dan gatal-gatal terus badannya sakit karena sering main-main banjir," ucap salah seorang warga korban banjir, Ningsih, Rabu (4/1/2023).

Serangan penyakit itu tak hanya dialami anak-anak. Warga pada umumnya juga mulai merasakan gejala serupa. Ningsih yang sering melakukan aktivitas saat banjir mengatakan jika kakinya juga gatal-gatal karena kutu air.

Untuk itu, dia berharap ada tim medis yang mengontrol kesehatan warga yang tidak mengungsi.

"Ini tidak ada tim medis yang datang ke sini ngecek kesehatan warga yang kebanjiran, biasanya ada di masjid tapi sekarang ga ada," terang Ningsih.

Baca juga: KRI Makassar Angkut 100 kiloliter BBM ke Karimunjawa, Bisa Cukupi Kebutuhan Hingga 15 hari

Baca juga: Harga Bumbu Dapur dan Sayuran di Pasar Kudus Naik, Cabai Rawit Merah Rp 75 Ribu Per Kg

Baca juga: Mengabdi Puluhan Tahun dan Tiap Hari Tempuh Jarak 20 Km, Ini Curhatan Pegawai Tidak Tetap di Blora

Sementara itu, Kepala Desa Jati Wetan, Agus Santoso akan mempersiapkan obat-obatan untuk warga yang bertahan di rumah.

Tim tenaga kesehatan juga terus standby 24 jam di lokasi. 

"Kami akan persiapkan kebutuhan obat-obatan yang dibutuhkan oleh warga seperti salep kutu air," ucapnya.

Hingga saat ini, warga yang masih bertahan di rumah sekitar 2300 warga.

"Mereka memilih bertahan karena mohon maaf mungkin menjaga harta bendanya. Namun jika ada warga yang hendak mengungsi kami siap membantu," jelasnya. (Rad)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved