Berita Kudus

BREAKING NEWS: Dua Korban Tenggelam Banjir Bulungcangkring Kudus Ditemukan, Tewas Mengambang

Dua korban tenggelam banjir Kudus ditemukan tewas mengambang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) setelah lebih dari 24 jam pencarian.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Tim SAR gabungan mengevakuasi dua korban tenggelam banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, setelah lebih dari 24 jam melakukan pencarian, Selasa (3/12/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Dua pemuda korban tenggelam banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kudus, akhirnya ditemukan.

Kedua korban ditemukan tewas mengambang setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di sekitar lokasi kejadian, lebih dari 24 jam.

Tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian korban tenggelam banjir Kudus antara lain dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI-Polri, Basarnas, dan masyarakat setempat.

Tim SAR gabungan mengevakuasi dua korban tenggelam banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, setelah lebih dari 24 jam melakukan pencarian, Selasa (3/12/2022).
Tim SAR gabungan mengevakuasi dua korban tenggelam banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, setelah lebih dari 24 jam melakukan pencarian, Selasa (3/12/2022). (TribunMuria.com/Rezanda Akbar D)

Kasi Kesiapsiagaan Bencana dan Logistik BPBD Kudus, Munaji, dalam keterangan tertulisnya menyebut kedua korban ditemukan dalam kondisi mengambang pada pukul sekitar 05.00 WIB.

Sebelumnya, kata dia, tim gabungan telah melakukan berbagai upaya pencarian.

Mulai dari penyisiran sungai, mencari menggunakan kapal, hingga melakukan penyelaman.

Baca juga: Dua Korban Tenggelam Banjir Kudus Belum Ditemukan, Sampan Terbalik saat Cari Ikan di Persawahan

Baca juga: 18 Jam Pencarian Dua Korban Tenggelam Terseret Banjir di Kudus, Polisi: Masih Nihil

Baca juga: UPDATE Banjir Kudus: Tambah Parah, 17 Desa Terendam 643 Warga Mengungsi, 2 Orang Hilang Tenggelam

"Kedua korban telah ditemukan mengambang jam 05.00 WIB," ucapnya, Selasa (3/1/2023).

Adanya hal tersebut menutup misi pencarian di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo.

"Korban langsung dibawa ke rumah duka," katanya.

Personel tim gabungan injak kaki korban

Sebelumnya personel tim SAR gabungan sempat merasakan seperti menginjak kaki korban di kedalaman, saat menyelam.

Hal itu dirasakan personel tim gabungan, setelah lebih dari 24 jam melakukan upaya pencarian.

Namun, saat kembali diselami untuk memastikan keberadaan korban, tim sudah tak menemukan jasad korban tenggelam.

Tim gabungan pun terus berupaya melakukan pencarian sembari terus melantunkan salawat.

Kapolsek Jekulo, AKP Bambang Sutaryo, mengatakan kedua jasad korban ditemukan saat tim gabungan melakukan penyisiran di lokasi kejadian, Senin (2/1/2023).

"Saat itu, ada tim yang tak sengaja menginjak kaki korban, namun saat diambil hanya mendapatkan celananya saja."

"Sehingga saat tim penyelam mendatangi titik yang dimaksud, lokasi korban berada sudah bergeser," urainya.

Kemudian, para tim melakukan penyisiran menggunakan tali namun hasilnya masih nihil.

Sebelumnya, sambung Kapolsek, tim juga sempat menemukan sandal dan topi milik korban.

Sementara itu, Koordinator lapangan Basarnas Jepara, Lusman, mengatakan ada beragam kendala dalam pencarian.

"Kendalanya, titik pencariannya luas kemudian lokasi korban juga belum diketahui hanya di sekitar situ (titik awal tenggelam)."

"Penyisiran dengan perahu ataupun manusia masih juga belum ditemukan hanya saja ada dugaan menyenggol kaki korban," jelasnya. 

Sampan terbalik saat mencari ikan

Sebelumnya diberitakan, kedua korban tenggelam bersama seorang pemuda lainnya, saat mencari ikan dengan menaiki sampah di area persawahan setempat yang terendam banjir, Minggu (1/1/2023) sore.

Satu orang korban selamat setelah ditemukan warga.

Sementara, dua orang lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

Demikian disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji, Minggu malam.

Ia mengatakan ketiga remaja tersebut awalnya sedang bermain-main dengan perahu.

"Mereka bermain-main naik perahu dayung rencananya mencari ikan."

"Setelah sampai ditengah, perahu oleng dan tiga remaja terjatuh tenggelam bersama perahu," terangnya, 

Seorang korban bernama Deny (20), warga Mijen Kidul selamat setelah ditemukan oleh warga dan langsung dibawa pulang ke rumah.

Namun, kedua temannya bernama Fandy (20) dan Tain, yang juga merupakan warga Mijen Kidul saat ini masih dalam pencarian tim gabungan.

Banjir Kudus meluas

Terpisah, sebelumnya kondisi banjir di Kabupaten Kudus yang terjadi sejak Jumat (30/1/2022) sampai saat ini semakin parah dan meluas.

Data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kudus), tercatat sudah 17 desa yang tersebar di empat kecamatan, yang terendam banjir.

Atau bertambah 1 desa dari data sehari sebelumnya, di mana tercatat ada 16 desa yang terendam banjir.

Untuk pengungsi sampai saat tercatat terdapat 643 jiwa.

Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya jumlah pengungsi saat itu 175 jiwa.

Kemudian untuk keluarga yang terdampak banjir ada 852 keluarga dengan jumlah penduduk 21.421 jiwa.

Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya, yaitu yang terdampak 14.800 jiwa.

Di Kecamatan Jati misalnya, sampai saat ini ada tiga desa yang terendam banjir.

Tiga desa tersebut yakni Desa Jati Wetan, Desa Jetis Kapuan, dan Desa Tanjungkarang. Ketinggian banjir di wilayah tersebut antara 40 sampai 90 sentimeter.

“Luas lahan sawah di Kecamatan Jati yang terendam banjir 240 hektare dan luas permukiman yang terendam 148 hektare,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji.

Kemudian untuk Kecamatan Undaan sampai saat ini terdapat empat desa yang terendam banjir.

Empat desa tersebut yakni Desa Ngemplak, Desa karangrowo, Desa Wates, dan Desa Undaan Lor.

Ketinggian banjir di wilayah tersebut antara 40 sampai 85 sentimeter.

Kemudian luas sawah yang terendam banjir 485 hektare dan luas permukiman yang terendam banjir 150 hektare.

Untuk Kecamatan Mejobo ada 7 desa yang terendam banjir.

Desa tersebut yakni Kirig, Payaman, Gulang, Temulus, Kesambi, Mejobo, dan Hadiwarno.

Ketinggian di sana rata-rata antara 40 sampai 70 sentimeter.

Kemudian untuk luas lahan sawah yang terendam 745 hektare dan luas permukiman yang terendam 54 hektare.

Terakhir untuk Kecamatan Kaliwungu terdapat 3 desa yang terendam banjir.

Ketiganya yakni Desa Setrokalangan, Desa Kedungdowo, dan Desa Banget.

Ketinggian banjir di wilayah tersebut antara 40 sampai 90 sentimeter.

Banjir di Kecamatan Kaliwungu merendam 240 hektare lahan persawahan dan 148 hektare lahan permukiman.

“Umumnya banjir yang terjadi di Kudus ini karena limpasan air sungai yang tidak mampu menampung debit air,” katanya.

(Rad)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved