Berita Kudus

18 Jam Pencarian Dua Korban Tenggelam Terseret Banjir di Kudus, Polisi: Masih Nihil

Sudah 18 jam pencarian, dua orang korban tenggelam terseret banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, masih belum ditemukan.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rezanda Akbar D
Tim gabungan melakukan penyisiran dan penyelaman untuk mencari korban tenggelam di area persawahan yang tergenang banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Senin (2/1/2023 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Tim gabungan telah 18 jam melakukan upaya pencarian dua korban tenggelam, terseret banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus.

Hingga kini, upaya pencarian masih belum membuahkan hasil.

Diketahui, dua korban yang merupakan pemuda berumur 20-an tahun, hilang tenggelam saat mencari ikan menggunakan sampan di area persawahan yang terendam banjir di wilayah setempat, Minggu (1/1/2023).

Tim gabungan melakukan penyisiran dan penyelaman untuk mencari korban tenggelam di area persawahan yang tergenang banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Senin (2/1/2023
Tim gabungan melakukan penyisiran dan penyelaman untuk mencari korban tenggelam di area persawahan yang tergenang banjir di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Jekulo, Kudus, Senin (2/1/2023 (TribunMuria.com/Rezanda Akbar D)

Dari pantauan Tribunmuria.com, petugas gabungan hingga Senin (2/1/2023) masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.

Dua kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian di aera persawahan yang terendam banjir dengan kendalaman 3-5meter.

Tim juga melakukan penyelaman untuk melakukan penyisiran di kedalaman air.

Baca juga: Tiga Remaja di Kudus Tenggelam Terseret Banjir, 1 Korban Ditemukan Selamat, 2 dalam Pencarian

Baca juga: Logistik Korban Banjir yang Mengungsi di Balai Desa Jati Wetan Kudus hanya Bertahan Sehari

Baca juga: Dua Korban Tenggelam Banjir Kudus Belum Ditemukan, Sampan Terbalik saat Cari Ikan di Persawahan

Kapolsek Jekulo Kudus, AKP Bambang Sutaryo mengatakan upaya pencarian masih belum membuahkan hasil alias nihil.

Menurutnya, pencarian dilakukan sejak Minggu pukul 18.00 WIB hingga Senin dini hari.

"Pencarian dilanjut pukul 06.00 pagi hingga sekarang, sudah 18 jam pencarian hingga sekarang dua orang tersebut masih belum diketemukan," ucapnya, Senin (2/1/2023).

Ada beberapa tim yang diturunkan dalam misi pencarian ini.

Yakni terdiri dari BPBD Kudus TNI-Polri, Basarnas Jateng dan relawan Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB).

"Kami sudah melakukan pencarian, mulai dari menyisiri hingga melakukan penyelaman."

"Semalem sudah memasang jaring sepanjang dari selatan 300 meter dan barat 50 meter," ucapnya.

Apabila sudah dilakukan pencarian dan tidak ditemukan, maka jaring akan diperlebar lagi.

Saat ini, kata dia, sulitnya pencarian terkendala angin yang kencang.

Sampan terbalik, 3 orang tenggelam

Sebelumnya diberitakan, tiga orang tenggelam saat mencari ikan dengan menaiki sampah di area persawahan di Dukuh Karangrowo, Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, yang terendam banjir, Minggu (1/1/2023) sore.

Satu orang korban selamat setelah ditemukan warga.

Sementara, dua orang lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

Demikian disampaikan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji, Minggu malam.

Ia mengatakan ketiga remaja tersebut awalnya sedang bermain-main dengan perahu.

"Mereka bermain-main naik perahu dayung rencananya mencari ikan."

"Setelah sampai ditengah, perahu oleng dan tiga remaja terjatuh tenggelam bersama perahu," terangnya, 

Seorang korban bernama Deny (20), warga Mijen Kidul selamat setelah ditemukan oleh warga dan langsung dibawa pulang ke rumah.

Namun, kedua temannya bernama Fandy (20) dan Tain, yang juga merupakan warga Mijen Kidul saat ini masih dalam pencarian tim gabungan.

BMKG peringatkan potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan akan adanya gelombang tinggi di perairan Indonesia. 

Sejumlah perairan berpotensi dilanda gelombang tinggi berkisar 1,25 hingga 4 meter pada Senin (2/1/2023) pukul 07:00 WIB hingga Selasa (3/1/2023) pukul 07:00 WIB.

Keterangan yang diterima Tribunmuria.com dari Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, terdapat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6 - 20 knot.

Untuk wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin dominan bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 35 knot.

Kecepatan angin tertinggi juga terpantau di Samudera Hindia selatan Bali, Lombok hingga Pulau Sumbawa, laut Arafuru, laut Sawu, perairan selatan Bali, perairan Pulau Sumba, perairan kupang hingga pulau Rotte, laut Timor dan laut Flores.

Adapun gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Kalimantan Tengah bagian barat, perairan Brebes - Pemalang, perairan Pekalongan - Kendal, perairan Semarang - Demak, perairan Karimunjawa dan perairan Jepara.

Sementara, gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di laut Jawa bagian tengah dan perairan Pati - Rembang.

BMKG menyarankan kepada pelayaran berupa perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry dan kapal berukuran besar seperti kapal kargo maupun pesiar untuk memperhatikan resiko tinggi gelombang tinggi.

Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, BMKG mengimbau agar selalu waspada.

Potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem bakal melanda wilayah Jawa Tengah selama sepekan ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan hasil analisis dinamika atmosfer menyebutkan indeks ENSO berada di wilayah Nino 3.4 dan mendukung peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

Selain itu, Madden-Julian Oscillation (MJO) diprakirakan terpantau aktif di pulau Jawa, termasuk wilayah Jawa Tengah, yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan.cuaca

"Kondisi tersebut dapat memicu meningkatnya signifikansi pembentukan curah hujan khususnya pada siang hingga malam hari di wilayah Jawa Tengah untuk beberapa hari ke depan," Kata Sutikno, Rabu (28/12/2022).

Sutikno menambahkan adanya pertemuan massa udara dingin dari Asia dengan massa udara panas dari Australia juga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa tengah.

Ditambah lagi, adanya intensifikasi seruakan dingin Asia dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Jawa tengah.

Serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.

"Terdapat potensi hujan intensitas sedang - lebat," imbuhnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan.

Sebagai antisipasi, masyarakat juga diimbau mengakses informasi prakiraan yang diberikan BMKG setiap harinya.

"Berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tuturnya.

Berikut daerah di Jawa Tengah yang diprakirakan akan dilanda cuaca ekstrem:

Kamis-Sabtu, 29-31 Desember 2022:

Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kudus, Klaten, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Kab./Kota Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

Minggu-Rabu, 1-4 Januari 2023

Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kab./ Kota Semarang, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Kab./Kota Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.

(*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved