Berita Jateng

Ini Cerita Korban Investasi Diduga Bodong di Semarang, Rela Jual Aset Hingga Pinjam Bank

Korban investasi abal-abal atau investasi properti diduga bodong di Kota Semarang mengaku kepincut dengan keuntungan besar yang ditawarkan Dewa Aldo S

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Iwan Arifianto.
Para member diduga investasi bodong menggeruduk rumah mewah di Jalan Blancir Sari 3, Plamongansari, Pedurungan, Kota Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Korban investasi abal-abal atau investasi properti diduga bodong di Kota Semarang mengaku kepincut dengan keuntungan besar yang ditawarkan Dewa Aldo Serena. Mereka rela menjual aset hingga pinjam ke bank demi mendapat keuntungan hingga Rp 100 juta per bulan seperti yang dijanjikan Dewa Aldo Serena.

Seperti diberitakan puluhan member investasi properti diduga abal-abal menggeruduk rumah mewah milik Dewa Aldo Serena di Plamongansari , Pedurungan, Kota Semarang. Mereka mengaku kerugian yang diderita mencapai Rp 300 miliar. Mereka menuntut Dewa Aldo Serena untuk mengembalikan modal yang telah disetor. 

Salah seorang korban, Sri Lestari, mengaku terpikat dengan investasi properti yang ditawarkan Aldo berawal dari keinginannya membeli rumah untuk anaknya di wilayah Palebon, Pedurungan.

Warga Gajah Kota Semarang ini ditawarkan Dewa Aldo Serena rumah senilai Rp 1 miliar dengan cara mengikuti investasi properti yang digalangnya.

Rumah Rp 1 miliar dapat dibeli dalam waktu satu tahun dengan cara membayar dari hasil profit selama satu tahun.

"Mulanya bisa tertarik datang ke mas Aldo karena ditawarkan rumah harga 1 M dengan cara  mengangsurnya lewat hasil profit investasi sebesar Rp100 juta perbulan," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (24/12/2022).

Baca juga: Korban Investasi Diduga Bodong Geruduk Rumah Mewah di Pedurungan Semarang, Ngaku Rugi 300 M

Baca juga: Kunjungi Semarang Zoo, Raffi Ahmad: Tahun Depan Rans Entertainment Kolaborasi di Semarang 

Baca juga: Ratusan Wisatawan Tertahan di Karimunjawa, Ini Opsi yang Disiapkan Pemkab Jepara 

Tergiur dengan hal itu, ia lantas bergabung dengan cara top up dana sebesar Rp 4 juta pada bulan Mei 2022.

Selepas itu kembali top up Rp 10 juta, disusul Rp 20 juta, lalu Rp 25 juta hingga Rp 50 juta. 

"Awalnya dapat profit Rp 80 juta , tapi masih menderita kerugian Rp 180 juta, kemudian top up lagi saya setor Rp 325 juta," katanya.

Terakhir, ia bahkan sampai jual aset sebesarRp 325 juta lalu disetorkan ke Dewa Aldo Serena .

Artinya, total uang setoran yang sudah masuk ke Dewa Aldo Serena sekitar Rp 434 juta.  

"Uang itu hasil jual aset kios bangunan, BPKB mobil dimasukin ke bank, dan uang hasil sewa kontrakan toko," bebernya.

Korban lain, Sunarjo mengatakan, dapat tergiur dengan investasi properti dari teman-temannya di Salatiga.

Para temannya itu menyebut ada investasi mengagumkan dari Jakarta bernama Agung Sedayu Grup dan Podomoro Grup. 

Berhubung tertarik, ia diajak datang ke kediaman sekaligus kantor Dewa Aldo Serena di Blancir, Plamongansari, Pedurungan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved