Berita Kudus
Ribuan UMKM Kudus Belum Terlegalisasi, Rini Kartika Hadi Ahmawati Lakukan Ini
Ribuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdata diketahui belum memiliki legalitas.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disnakerperinkop-UKM) Kabupaten Kudus mencatat, 50 persen dari jumlah 17.182 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terdata belum memiliki legalitas.
Hal ini diungkapkan Kepala Disnakerperinkop-UKM, Rini Kartika Hadi Ahmawati, Rabu (21/12/2022).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kudus pada 2023 mendatang menggaungkan program UMKM go digital dengan menyiapkan marketplace khusus bagi para pelaku usaha kecil. Tujuannya adalah membawa produk-produk khas Kota Kretek lebih dikenal luas sampai ke berbagai daerah.
Rini menyebut, selain program go digital, pihaknya bakal menggenjot legalitas usaha para UMKM agar bisa naik kelas.
"Harapan kami, UMKM harus sudah lengkap legalitas usahanya, agar naik kelas go digital pada 2023. Saat ini baru separo dari jumlah UMKM yang sudah mempunyai surat legalitas," terangnya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi Hujan Lebat Bakal Mengguyur Jateng Saat Nataru 2023
Baca juga: Sampah Organik Jadi Cairan Serbaguna Ternyata Mudah Dibuat, Begini Caranya
Baca juga: Ini Titik Trouble Spot di Jalur Tol Jawa Tengah, Rawan Terjadi Kemacetan Panjang
Dia menyebut, Pemkab Kudus sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk membantu kemajuan UMKM pada 2023. Di antaranya alokasi dana dari APBD senilai Rp 300 juta, dan anggaran dari DBHCHT senilai Rp 8 miliar.
Khusus dana cukai, lanjutnya, Anggaran yang diperoleh Disnakerperinkop-UKM Kudus cukup kecil, turun dari Rp 16,1 miliar menjadi Rp 8 miliar.
Kata dia, dana yang ada nantinya bakal dialokasikan untuk menunjang beberapa program, di antaranya mendukung legalitas usaha UMKM, dan pengembangan kualitas UMKM melalui berbagai pelatihan.
Rini berharap, pelaku usaha kecil di Kabupaten Kudus terus bermunculan, dalam rangka mendukung kemandirian daerah.
"Kegiatan untuk UMKM pada 2022 ditutup dengan Kudus UMKM Expo. Pada kegiatan tersebut diikuti 48 pelaku UMKM selama tiga hari dan berhasil mencatat nilai transaksi Rp 194,4 juta. Kami akan lanjutkan programnya pada 2023," tutur dia. (Sam)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Rini-Kartika-Hadi-Ahmawati.jpg)