Berita Pati
Berdiri Sejak 1976, Warung Sate Ayam Pak Dji Pati Sukses Merawat Cita Rasa
Berjualan sejak 1976 Warung Sate Ayam Pak Dji Kabupaten Pati jadi tujuan kuliner legendaris yang menarik untuk dicoba.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Raka F Pujangga
Namun, khusus hari Minggu, warung ini hanya buka pagi hari, Sore tutup.
Satu porsi Sate Ayam Pak Dji dibanderol dengan harga Rp 35 ribu.
Menurut Andrean, setiap harinya rata-rata pihaknya menjual 50 porsi sate ayam.
“Kami terima pesanan juga untuk hajatan pernikahan atau hajatan lain,” ucap dia.
Subaskoro, seorang pengusaha muda di bidang perikanan, adalah pelanggan setia Warung Sate Ayam Pak Dji Pati.
Ia mengaku sudah berlangganan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, yakni sekira 20-an tahun lalu.
“Sate ini ciri khasnya di bumbu. Lalu irisan dagingnya pas, tidak terlalu kecil atau terlalu besar," ujarnya.
Baca juga: Isi Keranjang Pasutri Demak Tewas Kecelakaan di Kaligawe Penuh Sate Usus dan Keong
"Bakarnya juga kering. Pas-lah. Tidak berminyak,” kata pria yang aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati ini.
Menurut Baskoro, dalam dunia usaha kuliner, kunci terpenting untuk bisa bertahan lama ialah merawat cita rasa.
“Yang terpenting bagi UMKM subsektor kuliner adalah bisa mempertahankan cita rasa," ujarnya.
"Ini Sate Ayam Pak Dji sudah membuktikan dan memberi contoh pada pelaku kuliner lain bahwa mempertahankan cita rasa itu nomor satu untuk mempertahankan kelanggengan usaha,” tandas dia. (mzk)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Warung-Sate-Ayam-Pak-Dji-Pati.jpg)