Berita Blora
Geger Bansos Desa Tawangrejo Blora Diduga Disunat Rp300.000, Begini Fakta dan Duduk Perkaranya
Diduga ada pemotongan Rp300.00 oleh oknum tertentu dalam penyaluran bansos di Desa Tawangrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora. Begini fakta sebenarnya.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Penyaluran bantuan sosial (bansos) di Desa Tawangrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, ramai jadi perbincangan warga.
Musababnya, diduga ada pemotongan Rp300.00 oleh oknum tertentu dalam penyaluran bansos di Desa Tawangrejo.
Diketahui, ada penyaluran berbagai macam bansos di Desa Tawarejo --mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai BahanBakar Minyak (BLT BBM)-- di kantor balai desa setempat, Kamis (25/11/2022).
Baca juga: Ada Lagi Pemotongan BLT di Blora, Kades Keser: Uang Buat Infak Pembangunan Musala Balai Desa
Baca juga: Aksi Sunat BLT Kembali Terulang di Blora, Bupati Geram Langsung Turun Lapangan: Kembalikan!
Baca juga: Tak Ada Pidana dalam Sunat BLT BBM di Blora, Saber Pungli: Diserahkan Inspektorat untuk Dibina
Duduk perkara dugaan bansos Tawangrejo disunat
Kabar tak sedap, ihwal bansos Desa Tawangrejo disunat langsung dibantah oleh Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Tunjungan, Nur Laili Hikmawati.
Laili menegaskan tidak ada pemotongan dalam bansos tersebut terutama bantuan sembako.
Terlebih, kata dia, penyaluran bansos tersebut turut dihadiri Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kepala Desa (Kades) Tawangrejo, Perangkat Desa, PT Pos (sebagai penyalur) serta PKH dari Kecamatan Tunjungan.
"Terkait adanya kabar pemotongan senilai Rp300.000 itu tidak benar."
"Kemarin saya hanya mengimbau untuk KPM bisa membelanjakan sembako uang bantuan tersebut, khawatirnya tidak digunakan sebagai mana mestinya," ucap Nur Laili Hikmawati kepada tribunmuria.com, Jumat (2/12/2022).
Imei --sapaan akrab Nur Laili Hikmawati-- menerangkan, ketiga bansos tersebut disalurkan secara utuh disaksikan stakholder dan seluruh KPM yang ada di balai Desa Tawangrejo.
"Semua KPM mendapatkan utuh besaran uang tunainya, kecuali PKH itu nominal sesuai komponennya," terang Imei.
KPM Dukuh Pohgesik, Suwarni, menceritakan kronologi kejadian tersebut.
Sebelumnya, dirinya bersama KPM lain menyiapkan persyaratan untuk bisa mengambil bantuan tersebut.
"Ini uang yang dipakai beli sembako, ini gimana baiknya?," ucap Suwarni.
Lanjutnya, untuk yang lansia, dulu bisa pakai surat kuasa, namun sekarang harus yang satu KK.