Berita Blora

Geger Bansos Desa Tawangrejo Blora Diduga Disunat Rp300.000, Begini Fakta dan Duduk Perkaranya

Diduga ada pemotongan Rp300.00 oleh oknum tertentu dalam penyaluran bansos di Desa Tawangrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora. Begini fakta sebenarnya.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Penyaluran bantuan sosial (bansos) di Desa Tawangrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, beberapa waktu lalu. 

Jadi sekarang pihak pos didampingi pihak desa yang terjun ke rumah-rumah. 

"Nah saat hari Kamis (25/11/200) pencairan itu, saya pikir Mbak Mei (pendamping PKH) tidak mengatakan itu pemotongan, justru malah menjelaskan rinci bantuan yang tengah disalurkan," jelas Suwarni. 

"Mbak Mei mengimbau untuk menyisihkan uang BPNT itu untuk sembako, jangan dibuat uang lain, karena itu bantuan untuk sembako," tambah Suwarni. 

Biasanya, lanjut Suwarni, yang BPNT mendapatkan Rp200 ribu untuk dibelikan sembako di e-warung. 

"Terus, bagaimana baiknya, karena harus diwujudkan sembako, kemudian harus setor struk belanja sesuai yang dibelanjakan."

"Dulu pernah, dapet uang terus belanja marik-marik (kesana kemari, red) kemudian kwitansi stempel difoto terus dikumpulkan di ketua KPM," papar Suwarni. 

Karena imbauan tersebutlah, Suwarni dan teman KPM lainnya menitipkan uang Rp300.000 ke Ketua Kelompok KPM. 

"Jadi sudah dibelanjakan sama mbak An (Ketua Kelompok KPM), Senin mau dibagi, e ndelalah, ada panggilan di balai desa."

"Lantaran ada warga yang lapor ke Dinsos, bersama Ketua KPM dukuh lain disuruh mengembalikan uang yang dititipkan kepadanya," jelas Suwarni. 

"Mungkin ini yang tua-tua. Kalau saya sih masih bisa membedakan mana potongan mana setor titip itu gimana, kalau yang tua mungkin nyebutnya potongan, wong yang lapor siapa itu juga gak tahu."

"Mbak An itu juga nggak narik, jadi anggota KPM itu yang nitip ke mbak An," tandas Suwarni. 

Suwarni heran sebab terkadang yang dibelikan tidak untuk sembako tidak apa-apa, sedangkan dibelikan sembako malah ramai. 

"Nggak habis pikir, malah viral. Mbak An itu sampai nangis, saat mengembalikan uang yang dititipkan pada dia bersama perangkat dan pendamping waktu itu," keluh Suwarni. 

Menurutnya, jika itu potongan pasti sudah dipotong di balai desa. 

"Emang bantuan kalau tunai itu eman dipakai belanja lainnya. Kasian sama ketua kelompok, pendamping."

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved