Berita Blora
Geger Bansos Desa Tawangrejo Blora Diduga Disunat Rp300.000, Begini Fakta dan Duduk Perkaranya
Diduga ada pemotongan Rp300.00 oleh oknum tertentu dalam penyaluran bansos di Desa Tawangrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora. Begini fakta sebenarnya.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
"Saya pengennya dihadirkan semua, agar masalah seperti ini tahu titik temunya," harap Suwarni.
Kepala Desa Tawangrejo, Parjana mengatakan, ceritanya dari semua bantuan itu disalurkan secara tunai.
"Sebenernya itu imbauan, disisihkan nggih. Saya tahu minggu malam (27/11) terus tak tanggapi senin (28/11)
Kemudian, Dinsos, Koordinator PKH sama Pak Sekcam dan ada panggilan, dan ternyata sudah ada laporan," ungkap Parjana.
"Saya dan Perangkat Desa lainnya malah baru tau setelah hal tersebut ramai. Untuk uang sudah dikembalikan akhirnya," ujar Parjana.
Biarlah KPM belanja sendiri
Sementara itu, Wakil Ketua BPD Tawangrejo, Suparti mengatakan kalau hal tersebut bukan disunat.
Dia mengaku total KPM yang melapor dirinya ada 6 orang yang enggan disebutkan namanya.
"Saya dari tetangga, bu saya diuruh bayar sekian, saya dapat informasi itu juga dari group PKH yang senin itu dibubarkan. Saya ada bukti wa juga ada," ucap Suparti.
Dikatakannya, pada hari jumat (26/11) dirinya berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
"Dari dinas bilang itu miss komunikasi bu, cuma nanti belanjanya di e-warung senilai Rp300 ribu kemudian nota diserahkan ke ketua kelompok," ungkap Suparti.
Dia mengaku tak mengetahui bantuan apa saja yang telah disalurkan, sebab dirinya tak berada di Balai Desa saat penyaluran.
"Kalau istilah di WA group itu ada pemotongan. Kemudian setelah saya konfirmasi Dinsos, saya share ke teman BPD dan situasinya sama gitu katanya."
"Informasi yang diterima teman BPD pada waktu itu sama," terang Suparti.
"Akhirnya hari Senin, saya acara keluarga, pulang ada informasi uang dikembalikan," imbuh Suparti.
Suparti berharap dengan hal ini, dari pendamping PKH dan Koordinator KPM biarlah KPM untuk belanja sendiri.
"Karena kaitannya setor nota, mereka kebutuhannya berbeda, masak yang punya beras, beli beras lagi."
"Mending dibelikan bawang, gula, minyak," pungkas Suparti. (kim)