Berita Blora

Tiga Jembatan di Bogorejo Putus, Kini Jembatan Darurat dari Bambu Jadi Alternatif Warga

Warga kerja bakti pembuatan jembatan darurat dari bambu setelah beberapa jembatan putus dan longsor di Kabupaten Blora.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/AHMAD MUSTAKIM
Warga Desa Gombong bergotongroyong membuat jembatan berbahan bambu untuk penanganan darurat paska longsornya jembatan kemarin (1/12/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Banjir yang menerpa beberapa wilayah di Kabupaten Blora mengakibatkan beberapa jembatan putus dan longsor.

Untuk mengatasinya, alternatif sementara dilakukan kerja bakti pembuatan jembatan darurat dari bambu.

Putusnya jembatan terjadi di Desa Prantaan dan Nglengkir, Bogorejo.

Sedangkan jembatan di Desa Gombang, Bogorejo, mengalami longsor dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Baca juga: Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Kecamatan Bogorejo dan Jepon Putus

Kepala Pelaksana BPBD Blora Wijanarsih mengatakan, dua jembatan yang rusak, yakni di Desa Prantaan dan Gombang, sudah ditangani secara darurat.

Sedangkan satu jembatan putus lainnya yang ada di Desa Nglengkir masih belum mendapatkan penanganan khusus.

Penanganan darurat jembatan alternatif
Kepala Pelaksana BPBD Blora Wijanarsih meninjau jembatan berbahan bambu untuk penanganan darurat pascalongsornya jembatan kemarin (1/12/2022).

"Sementara ini belum ada penanganan khusus. Baru ada kerja bakti untuk membuat jembatan darurat di Prantaan dan Gombang. Hanya untuk akses motor saja dengan bahan bambu," ucap Wijanarsih kepada Tribunmuria.com, Jumat (2/12/2022).

Wijanarsih mengaku akan melakukan peninjauan lebih lanjut sebelum memutuskan solusi untuk tiga jembatan rusak tersebut.

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan pembersihan kotoran di drainase yang ada agar aliran air lancar dan tidak tersumbat.

Sebelumnya, banjir terjadi di beberapa wilayah yang ada di Blora.

Diantaranya adalah di Kecamatan Jiken, Kecamatan Bogorejo, Kecamatan Jepon, Kecamatan Cepu, serta kecamatan Ngawen.

Warga Desa Gombong bergotongroyong
Warga Desa Gombong bergotongroyong membuat jembatan berbahan bambu untuk penanganan darurat pascalongsornya jembatan kemarin (1/12/2022).

Di Jepon dan Jiken, banjir diduga karena adanya longsoran bambu yang jatuh ke sungai dan menyumbat aliran air.

Karena air tersumbat, debit air yang cukup tinggi sebab air hujan deras dengan waktu lama mengakibatkan air meluap dan menggenangi pemukiman penduduk.

Baca juga: Melintasi Jembatan Apung di Setrokalangan Kudus: Warga Dipungut Rp2.000, Pelajar Gratis Melintas

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air bernama Surat mengungkapkan, pihaknya langsung menerjunkan satu alat berat untuk menyingkirkan bambu-bambu yang menyumbat sungai Kidangan, Jepon.

Selain membersihkan bambu-bambu tersebut, Surat bersama tim operasional bidang yang dipimpinnya itu juga membersihkan bambu-bambu yang berpotensi menghambat aliran air.

"Kami telah membersihkan longsoran rumpun bambu. Semoga tidak banjir lagi," harap Surat. (kim)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved