Berita Jateng
Ada 17.000 Anak Tidak Sekolah di Jepara, Pj Bupati Canangkan Program 1 GTK 1 ATS, Apa Itu?
Jumlah anak tidak sekolah (ATS) atau anak putus sekolah di Kabupaten Jepara mencapai 17.065. Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta canangkan 1 GTK 1 ATS
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Jumlah anak tidak sekolah (ATS) atau anak putus sekolah di Kabupaten Jepara mencapai 17.065.
Jumlah itu didapatkan dari hasil survei sosial ekonomi nasional (Sensusnas) pada 2019.
Masih berdasarkan survei tersebut, anak tidak sekolah terdiri tiga jenis.
Pertama, anak tidak pernah sekolah.
Kedua, anak putus sekolah tanpa menyelesaikan jenjang sekolah.
Ketiga, putus sekolah karena tidak melanjutkan jenjang lebih tinggi.
Menanggapi permasalahan ini, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menargetkan pada 2024 Kabupaten Jepara terbebas dari masalah ATS.
Dia sudah menyiapkan gerakan untuk mengentaskan masalah di bidang pendidikan ini.
Dia mencanangkan geralan 1 guru dan tenaga kependidikan (GTK) 1 anak tidak sekolah (ATS).
Harapannya gerakan tersebut bisa menekan jumlah ATS di Kota Ukir.
"Saya harap dengan gerakan 1 GTK, 1 ATS di tahun 2024 nanti dapat terselesaikan," kata Edy Supriyanta, Sabtu (26/11/2022).
Edy Supriyanta menyebut gerakan tersebut merupakan upaya kongkrit Pemerintah Kabupaten Jepara untuk mengentaskan ATS.
Selain itu juga, gerakan tersebut bentuk upaya mewujudkan merdeka belajar bagi anak-anak di Kabupaten Jepara.
Angka ATS di Mlonggo tinggi
Sebelumnya, untuk menekan angka anak putus sekolah, Pemerintah Kabupaten Jepara berencana menambah satu sekolah menengah pertama negeri (SMPN) lagi.