Pembunuhan Iwan Budi

Jokowi Respon Surat Keluarga Iwan Budi, Restui Kantor Staf Presiden Bentuk Tim Khusus

urat yang dikirimkan keluarga Iwan Budi -pegawai Bapenda Semarang korban pembunuhan- ke Istana Negara mendapat Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

TribunMuria.com/Fajar Syafiq Aufa
Pengacara keluarga Iwan Budi, Yunantyo Adi Setiawan atau YAS (tengah, berbatik) saat memberi keterangan kepada awak media, di sela-sela mendampingi keluarga tabur bunga di TKP penemuan jasad korban, kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Selasa (16/11/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Surat yang dikirimkan keluarga Iwan Budi -pegawai Bapenda Semarang korban pembunuhan- ke Istana Negara mendapat Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

Presiden Jokowi mengutus Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) membentuk tim khusus mengumpulkan data terkait kasus pembunuhan Iwan Budi.

Hal ini disampaikan kuasa hukum keluarga Iwan Budi, Yunantyo Adi Setiawan, di sela-sela acara tabur bunga di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuna jasad Iwan Budi, kawasan Pantai Marina, Semarang, Selasa (17/11/2022).

"Surat yang dikirimkan keluarga mendapat respon dari Presiden, dalam hal ini Kantor Staf Presiden (KSP) telah membentuk tim untuk mengusut kasus ini," kata Yunantyo Adi Setiawan (YAS).

YAS menyatakan, keluarga bersyukur surat yang dikirimkan mendapat respon baik. 

Ditegaskan, selain berkirim surat ke Presiden, keluarga juga akan bersurat kepada Panglima TNI dan Kapolri.

Baca juga: Keluarga Iwan Budi Resmi Berkirim Surat ke Presiden Jokowi: Sudah Kami Kirimkan ke Istana Negara

Baca juga: Keluarga Iwan Budi Dapat Dukungan dari Keuskupan Agung Semarang, Romo Budi: Terus Kami Dampingi

Dituturkan, ini merupakan upaya keluarga untuk mendapatkan keadilan dan atensi, agar kasus ini diusut tuntas.

Hanya, dalam upaya bersurat ke Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengalami sedikit kendala.

Musababnya, terang YAS, Thersia Alvita Saraswati yang merupakan anak pertama dari almarhum Iwan Budi, mengalami gejolak batin, setelah ia membacakan surat untuk Presiden Jokowi, pada beberapa waktu lalu, sebelum surat itu dikirimkan ke Istana Negara.

"Sehingga mungkin dalam satu, dua hari ini, kami akan mewakili keluarga untuk menyampaikan suart untuk Panglima TNI."

"Keluarga juga berharap, bisa bertemu langsung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa," imbuhnya. 

Bacakan surat untuk Presiden di sela-sela doa arwah

Sebelumnya diberitakan, keluarga Iwan Budi --pegawai Bapenda Kota Semarang, korban pembunuhan-- resmi bersurat kepada Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.

Sebelum dikirimkan kepada Presiden Jokowi, pada Kamis (3/11/2022) kemarin, keluarga sempat membacakan petikan surat tersebut di hadapan awak media dan Pastor Keuskupan Agung Semarang, Romo Aloysius Budi Purnomo.

Dalam surat tersebut, keluarga meminta atensi Presiden Jokowi, terhadap penuntasan pengungkapan kasus pembunuhan Iwan Budi yang sangat keji.

Anak pertama Iwan Budi, Theresia Alvita Saraswati mengatakan, surat yang ditunjukkan untuk Jokowi itu dikirim ke Istana Negara.

"Kita kirim hari ini tanggal 3," kata anak pertama korban yang akrab dipanggil Saras kepada awak media, pada Kamis (3/11/2022).

Dia mengatakan, surat yang dikirimkan kepada Jokowi itu berisi tentang permohonan keadilan dan atensi presiden terhadap kasus yang menewaskan Iwan Budi.

"Selain itu ada juga beberapa petinggi negara lain yang dikirimi surat agar kasus ini segera dituntaskan," papar dia.

Dia berharap, dengan berkirim surat kepada Presiden dan pejabat tinggi negara kasus Iwan Budi bisa ditangani secara serius, tanpa adanya intervensi pihak manapun.

"Kami berharap kasus ini bisa dituntaskan tanpa adanya intervensi," imbuh dia.

Diduga libatkan orang terlatih, keluarga khawatir

Pembunuh pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi, diduga orang terlatih dan profesional.

Anak Iwan Budi, Theresia Alvita Saraswati (25) curhat (curahan hati, red) takut kasus pembunuhan  ayahnya tak terungkap.

Ia berharap, aparat penegak hukum dapat segera menuntaskan dan mengungkap kasus pembunuhan terhadap ayahnya.

Termasuk mengungkap siapa dalang dibalik peristiwa pembunuhan keji tersebut.

Theresia mengaku, keluarganya bakal hidup tak tenang semisal kasus itu tak terungkap tuntas.

"Misal pelaku belum ditangkap, jujur kami belum bisa hidup tenang, siapa ya pelaku sekeji itu."

"Motifnya apa, jadi kami masih bertanya-tanya," ujarnya saat dihubungi TribunMuria.com, Rabu  (12/10/2022) malam.

Ia mengaku, hingga saat ini keluarganya masih memiliki ketakutan, apalagi ayahnya meninggal dengan cara tidak wajar. 

Namun, ia lebih takut kalau kasusnya itu tidak terungkap.

"Kita harus realistis juga kalau ini kepentingannya melibatkan orang-orang tertentu, inikan ya, dari keluarga sendiri ya pasti takut," katanya.

Ia menginginkan, pelaku dapat ditangkap lalu dihukum seadil-adilnya.

"Pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya, jadi keluarga bisa melanjutkan hidup lagi dengan tenang," katanya.

Diduga terlibat, tiga oknum TNI diperiksa

Sebelumnya diberitakan, penyidikan kasus pembunuhan pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, mulai memasuki babak baru.

Tiga oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) diduga terlibat dalam pembunuhan saksi kasus korupsi hibah tanah di Mijen, Kota Semarang tersebut.

Ketiga oknum TNI yang diduga terlibat dalam pembunuhan Iwan Budi tersebut, kini sedang diperiksa.

Status ketiga oknum TNI tersebut saat ini masih sebagai saksi.

Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, saat berada di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (12/10/2022).

"Sudah, kami sedang melakukan proses hukum."

"Jadi, memang itu kan informasi yang di-sharing berdasarkan penyidikan yang dilakukan Polda dan kami sekarang sedang melakukan proses terus," ujar

Andika Perkasa mengungkapkan, mendapatkan informasi dari Polda Jateng, terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan ini, dua hari setelah ditemukannya jenazah Paulus Iwan Budi.

Jenazah ASN Pemerintahan Kota Semarang ini ditemukan pada 8 September 2022.

"Kami memeriksa tiga (orang), sejauh ini. Inisialnya saya agak lupa," ungkapnya.

Pemeriksaan berjalan, belum ada kesimpulan

Proses pemeriksaan terhadap tiga orang anggota, lanjut Andika Perkasa, saat ini masih terus berjalan.

"Kami belum menyimpulkan ke situ tetapi kami sebut person of interest atau mereka-mereka yang ingin kami dalami," tuturnya.

Andika Perkasa menegaskan, mengontrol terus perkembangan proses pemeriksaan terhadap tiga orang anggota tersebut.

"Langsung saya kontrol per pekannya, ditangani oleh Kodam tetapi laporan terus langsung kepada saya setiap pekan," ujarnya.

Diketahui, Iwan Budi, yang rencananya akan mendapat promosi jabatan dan juga menjadi saksi kasus dugaan korupsi menghilang, satu hari jelang pemeriksaan oleh kepolisian.

Beberapa waktu kemudian, jasadnya ditemukan hangus terbakar dan kepala serta anggota tubuh lainnya hilang.

Jasad Iwan Budi ditemukan terbakar bersama sepeda motor dan sejumlah barang lainnya di sebuah lahan kosong di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, 8 September 2022. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved