Berita Jateng
Cerita Ojol Perempuan di Semarang, Diberi Uang Tip Gede tapi Customer Minta Cium
Bermacam cerita dialami oleh ojol perempuan di Semarang. Dari uang tip gede tapi customer minta dicium, hingga korban tabrak lari.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Bermacam cerita dialami oleh pengemudi ojek online (ojol) perempuan di Kota Semarang.
Mulai customer yang tak mau menerima uang kembalian tarif yang telah ditetapkan aplikator, tapi minta ciuman sebagai gantinya.
Hingga ojol perempuan yang jadi korban tabrak lari, tak bisa mencairkan jaminan asuransi dari mitra.

Baca juga: Kisah Pilu Ojol Perempuan di Semarang, Pernah Dirayu Tukar Kembalian Pakai Ciuman
Ojek online perempuan, Anjar (60) sore itu sedang beristirahat di depan sebuah mal di Simpang Lima Kota Semarang.
Kedua tangannya tampak sibuk, kiri pegang rokok Tuton, kanan pegang handphone.
Sesekali mulutnya mengeluarkan asap, sembari menunggu orderan masuk.
"Ya namanya kerja gini, adhang adhang tetese embun (peribahasa, berharap sesuatu dengan hasil apa adanya)," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (10/11/2022).
Anjar sudah menjadi ojek online selama empat tahun.
Ia dulunya merupakan penjual minuman es di sekitar Simpang Lima.
Hantaman pandemi Covid-19 menggulung usahanya hingga tutup lantaran ketika itu akses menuju Simpang Lima ditutup.
Ia lantas banting stir menjadi driver ojek online.
"Dulu daftar akun biar punya saja. Ternyata benar ketika pandemi Covid-19 terpaksa jadi driver ojol," terangnya.
Warga Demak yang kini menetap di Boja Kendal itu mengaku, tak mudah menjadi driver ojol.
Penghasilannya sebagai ojol juga pasang surut.
Sehari bisa kantongi penghasilan bersih Rp40 ribu sampai Rp70 ribu.