Berita Jateng

Ratusan Mahasiswa Asing Dari 16 Negara Berjoget Lengger Saat Summer Course

Ratusan mahasiswa asing dari 16 negara mengikuti kegiatan Summer Course 2022 sebagai cara memperkenalkan budaya Banyumas.

TRIBUNMURIA/Permata Putra Sejati
Acara Summer Course 2022 yang diikuti ratusan mahasiswa asing dari 16 negara di bukit pertapaan Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Kamis (10/11/2022). Terlihat mereka asik berjoget bersama anak-anak dan penari Lengger. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Biro Urusan Internasional (BUI) menggelar acara Summer Course 2022 yang diikuti ratusan mahasiswa asing dari 16 negara dan juga mahasiswa PMM yang belajar di UMP. 

Acara Summer Course yang dikemas dengan nama U-Interact (UMP International Training dan Course) tersebut mengangkat tema ‘Banyumas Culture and Heritage’. 

Acara tersebut dilaksanakan di bukit pertapan Desa Gerduren, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Joget Los Dol Ganjar dan Denny Caknan Hangatkan Jazz di Atas Awan Dieng Culture Festival

Bahkan dalam kesempatan tersebut sejumlah mahasiswa asing terlihat berjoged bersama manarikan tarian Lengger.

Kepala Biro Urusan Internasional Asst Prof Condro Nur Alim Ph D mengatakan Summer Course ini suatu bentuk upaya mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s).

Summer course dengan tema budaya Banyumas ini adalah sebagai cara memperkenalkan budaya Banyumas seperti Lengger dan Batik.

Menurut ia, budaya dapat memberikan banyak perspektif berpikir secara kritis dan meningkatkan pemahaman lintas budaya yang sangat penting untuk mewujudkan haromi sosial. 

"Kita mempelajari tentang budaya dari berbagai masyarakat terutama Budaya Banyumas," ujarnya. 

Baca juga: Pemkot Pekalongan Gunakan Media Seni Budaya Ajak Masyarakat Waspadai Rokok Ilegal

"Itu berarti kita mendapat pengalaman kultural baru yang memperluas perspektif berpikir secara kritis dan apresiatif," katanya kepada Tribunmuria.com.

Lebih Lanjut ia juga menjelaskan keterkaitan budaya dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) yaitu dengan mengembangkan budaya dapat meningkatkan kesejahteraan manusia yang ada di sekitar.
 
Salah satu mahasiswi S2 asing Asal Tajikistan S2 Pendidikan Bahasa Ingris UMP Munisa (24) mengatakan sangat senang bisa berbaur dan belajar budaya Banyumasan.

"Saya sangat senang dengan seni Ebeg atau kuda lumping, menarinya lincah dan kostumnya warna-warni," ungkapnya. (jti) 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved