Muktamar Muhammadiyah
Panitai Berharap Pimpinan PWM dan PWA Kenakan Pakaian Adat saa Hadiri Mukatamar Muhammadiyah
Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah berharap Pimpinan Wilayah Muhammadiyah & Aisyiyah kenakan pakaian adat saat pembukaan Muktamar di Stadion Manahan
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Yayan Isro Roziki
Dalam rapat tersebut dilaksanakan beberapa koordinasi untuk kelancaran acara pembukaan Muktamar ke-48 Muhammdiyah dan Aisyiyah di Kota Solo.
Gibran menegaskan, pelaksanaan muktamar yang digelar organisasi masyarakata (ormas) Islam yang lahir di Yogyakarta tersebut tidak bertabrakan dengan acara nasional yang dilaksanakan di Kota Solo.
“Sebenarnya engga (bertabrakan, red), saling berurutan kok. Tadi saya detailkan tanggal-tanggal, timeline."
"Soalnya kan nanti ada haul habib, peresmian Masjid Gilingan, dan Perpusnas," jelasnya.
Gibran juga menuturkan, bakal ada 20.000 tamu yang akan masuk ke Kota Solo dalam pelaksanaan pembukaan Muktamar ke-48 Muhammdiyah dan Aisyiyah nanti.
“Tadi kita hitung hampir 20.000-an yang masuk ke stadion (Manahan Solo, red)," tuturnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sofyan Anif menyampaikan dengan adanya pelaksanaan muktamar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Solo.
“Yang paling penting dengan adanya muktamar ini mampu mendulang pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Sebagai informasi, direncanakan, muktamar digelar selama tiga hari berturut, yakni 18-20 November 2022.
Sesuai dengan tradisi, seharusnya muktamar berlangsung pada 2020. (*)