Berita Kudus
400 Buruh Rokok Sudah Daftar Pelatihan Keterampilan di Kudus, Subaan : Bebas Pilih Sesuai Keinginan
Berbagai pelatihan keterampilan terus disalurkan kepada masyarakat melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kudus.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Kudus.
Berbagai pelatihan keterampilan terus disalurkan kepada masyarakat melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) pada Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus.
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Kabupaten Kudus ikut andil mendukung program pemerintah daerah.
Baca juga: Hore! 38.918 Buruh Rokok di Kudus Dapat BLT Cukai Masing-masing Rp1,8 Juta
Mereka menggandeng petugas dari BLK untuk memberikan beragam pelatihan keterampilan kepada 400 pekerja rokok.
Di antaranya adalah pelatihan menjahit baju pria, setir mobil, marketing digital, mengolah jajanan (tataboga), merias, barista dan beberapa jenis pelatihan lainnya.
Ketua FSP RTMM-SPSI Kabupaten Kudus, Subaan mengatakan, ada 8-11 paket pelatihan yang diberikan kepada peserta secara cuma-cuma. Setiap kelasnya diikuti 16 peserta yang terbagi dalam tiga sesi.
Sesi pagi diperuntukkan bagi keluarga pekerja rokok, sedangkan sesi siang dan malam hari diperuntukkan bagi pekerja.
Subaan menjelaskan, pembagian tiga sesi ini dimaksudkan agar para pekerja rokok yang masih aktif tetap bisa bekerja, serta mendapatkan tambahan keterampilan sebagai penunjang penghasilan selanjutnya.
"Saat ini yang sudah daftar sekitar 400 orang. Semua bebas memilih sesuai yang diinginkan," terangnya usai meninjau pelatihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pekerja RTMM - SPSI Kudus, Jumat (28/10/20220).
Baca juga: Buruh Rokok di Kudus Tuntut Tunjangan Kemahalan, RTMM-SPSI: Dampak Harga BBM Naik
Subaan menyebut, lama pelatihan berkisar 2 jam setiap harinya. Setiap peserta dilatih oleh instruktur dari BLK sesuai bidang yang digelutinya.
Rencananya, kata dia, pelatihan ini akan berlangsung sampai November nanti, dan diharapkan bisa terlaksana kembali di tahun-tahun setelahnya.
Subaan berharap, pekerja rokok di Kabupaten Kudus memiliki skill tambahan setelah mengikuti pelatihan. Sehingga, mereka mempunyai bekal untuk usaha mandiri setelah tidak bekerja lagi sebagai buruh rokok.
"Pelatihan ini bagian untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki pekerja di Kudus, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Keterampilan yang didapatkan bisa ditingkatkan agar bisa masuk menjadi UMKM," harapnya.
Peserta pelatihan, Nur Khamah (34) mengaku tertarik mengikuti pelatihan menjahit.
Baca juga: Incar Sertifikat dan Pengalaman, Putri Senang Mengikuti Pelatihan Komputer di SKB Blora
Meski harus tetap bekerja pagi hari, Nur menyempatkan waktu sore harinya untuk mengikuti pelatihan.