Salurkan Air Bersih, Kepala BPBD Blora : Sesuai Permintaan Masyarakat

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan air bersih kini menggunakan skema didasarkan pada permintaan masyarakat. 

Skema ini mengalami perubahan, sebelumnya BPBD memetakan dan memilih lokasi mana saja yang akan mendapatkan bantuan air bersih. 

Kepala Pelaksana BPBD Blora Sri Widjanarsih melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Fransiscus Otto mengungkapkan, keputusan perubahan skema itu karena kondisi musim saat ini berbeda dengan kondisi sebelum 2020 lalu. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Pati Hari Ini, Kamis 20 Oktober 2022: Pagi hingga Sore Diguyur Hujan

"Semenjak tahun 2020 hingga saat ini, kondisi saat kemarau mayoritas bersifat basah. Sehingga daerah-daerah yang biasanya kekeringan, beberapa sudah tidak kekeringan lagi," ungkap Fransiscus Otto kepada tribumuria.com, Kamis (20/10/2022). 

Diterangkannya, distribusi bantuan air bersih telah dilakukannya sejak 21 September hingga 3 Oktober lalu. 

Pihaknya mengaku telah menyiapkan 600 tangki air bersih untuk menghadapi kemarau tahun ini. 

Namun, hingga kini baru tersalur 200 tangki ke 51 desa yang ada di kota sate. 

"Selain karena lebih jarang yang mengalami kekeringan, Kemandirian masyarakat juga sudah lebih baik," ujarnya. 

Baca juga: Sudah Berlatih Bahasa Inggris, Ojek Motor Listrik Siap Beri Layanan Gratis Bagi Peserta KTT G20

"Akhirnya teknik pengedropannya kami buat jadi bottom up (dari permintaan masyarakat, Red), bukan top down (dari penetapan BPBD Blora, Red)," bebernya.

Bagi desa atau kelurahan yang ingin mendapatkan bantuan air bersih harus mengirimkan surat permohonan ke BPBD Blora. 

Sebab menurutnya, hal tersebut menunjukkan keterbutuhan masyarakat terhadap air bersih.

"Daripada kita droping tapi mereka tidak butuh air kan malah sia-sia," pungkasnya. (kim)