Berita Jateng

275 Orang Antusias Ikuti Seleksi Magang ke Jepang, Rosyid: Kumpulkan Modal, Ingin Buka Bengkel

275 orang dari berbagai dareah di Jawa Tengah (Jateng) antusias mengikuti seleksi program magang ke Jepang.

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Humas Pemprov Jateng
275 orang dari berbagai daerah di Jateng mengikuti tes seleksi fisik program magang ke Jepang. Pemprov Jateng bekerja sama dengan perusahaan di Jepang, menerima pekerja magang. Program kerja sama ini dikhususkan bagi warga miskin ber-KTP Jawa Tengah. 

"Ini sejalan dengan program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan pengurangan jumlah orang miskin," jelasnya Senin (17/10/2022). 

Fransisco menjelaskan, seleksi diadakan untuk memilih orang yang tepat guna mengikuti program magang.

Ini terkait, dengan musim di Jepang dan budaya kerja yang sangat ketat. 

"Tes ini menggandeng Internasional Man Power Japan dan Kemenaker RI. Alasan ada tes ada empat musim, kalau tak terbiasa dan etos kerja di sana kan kenceng. Perlu semangat tinggi," sebutnya. 

Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, selain tes fisik para peserta yang lolos juga akan dibekali bahasa dan budaya Jepang.

Adapun, jenis pekerjaan yang akan dilakukan meliputi berbagai bidang, mulai dari pekerja pabrik hingga jasa. 

"Mereka akan kerja di berbagai sektor contohnya pertanian, konstruksi manufaktur, hingga care giver (perawat)."

"Jadi di Jepang mereka akan bekerja selama 3 tahun," jelasnya.

Ia mengurai, selama persiapan peserta dibiayai oleh APBD Jateng, mulai dari penginapan, hingga pelatihan.

Namun demikian, untuk biaya transportasi (pemberangkatan ke Jepang) dan pengecekan kesehatan ditanggung para peserta. 

Ia merinci, pada tahun 2018 pekerja Jateng yang diberangkatkan ke Jepang mencapai 144 orang di tahap 1 dan 233 di tahap 2.

Sementara, pada 2019 dari 185 orang yang lolos di tahap 1 separuhnya lebih diberangkatkan ke Jepang

"Tes fisik pelatihan bahasa selama lebih kurang sepuluh bulan di Jateng. Bila lolos mereka kemudian difasilitasi Kementerian Tenaga Kerja sifatnya gratis."

"Pendaftaran dan pelatihan kita fasilitasi pelatihan di Jateng kita fasilitas," urainya. 

Terkait pola kerja, Masduki mengatakan pekerja dari Jawa Tengah disukai oleh pemberi kerja di Jepang.

Ini karena etos kerja dan tingkah laku yang baik. 

"Sebulan paling tidak pekerja magang bisa mendapatkan upah Rp10 juta. Belum ditambah lembur."

"Tahun pertama belum ada lembur, tahun kedua ketiga sudah ada lembur," pungkasnya. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved