Berita Nasional
Kesempatan Langka, Ganjar Bercengkrama Hangat dan Memegang Tongkat Leluhur Tuan Guru Banjar Indah
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mendapat kesempatan langka: memagang tongkat kayu milik Tuan Guru Syaifuddin Zuhri atau Tuan Guru Banjar Indah
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Serta, pengarang kitab fiqh Sabilal Muhtadin yang banyak jadi rujukan banyak umat Islam dunia dan menjadi referensi keilmuan Universitas Al-Azhar Mesir.
Ganjar ziarah ke makam ulama yang juga dikenal dengan sebutan Datuk Kelampayan itu pada pukul 14.30 WITA.
Setelah ziarah, Ganjar mengunjungi perpustakaan.
Di sana, ia melihat peninggalan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari berupa tongkat, Alquran yang ditulis tangan, kitab-kitab karya beliau dan banyak lagi koleksi lainnya.
"Silahkan pak, boleh dipegang tongkatnya. Ini yang dulu selalu dibawa datuk termasuk untuk mengajar muridnya," kata penjaga perpustakaan.
Ganjar pun memegang tongkat yang berusia ratusan tahun itu.
Ia mencium tongkat itu dan memegang cukup lama. Ganjar juga melihat Alquran tulis tangan yang tersimpan di sana.
"Wah ada buku dan kitab juga ya, ini dijual ya? Saya beli ya. Wah ini ada minyak wangi juga."
"Jadi ingat waktu haji dulu, biasanya langsung ditawari 'murah, murah," kenangnya sambil tertawa.
Ganjar mengatakan, sosok Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari begitu dihormati.
Selama hidup, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari gunakan untuk mensyiarkan agama Islam.
"Kalau dari sejarahnya kan beliau penyebar agama Islam pertama di sini dan namanya Al-Banjari ya."
"Jadi pasti ada hubungannya dengan Banjarmasin."
"Dari cerita tadi, usia beliau ini seratus tahun lebih. Beliau pasti sosok yang luar biasa," katanya.
Selain ziarah, di tempat itu juga ternyata banyak peninggalan yang masih terjaga dengan baik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/tongkat-kayu-tuan-guru-banjar-indah-ganjar-pranowo.jpg)