Berita Jateng

Apresiasi Pameran Bonsai, Bupati Hartopo : Tanaman Ini Punya Estetika dan Nilai Ekonomi

Sedikitnya 62 bonsai yang dipamerkan dalam Festival Bonsai di Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus sejak Jumat (8/10/2022).

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG/Rifqi Ghozali
Pengunjung melihat bonsai dalam festival bonsai di halaman Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus, Selasa (11/10/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Festival bonsai digelar di halaman Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus sejak Jumat (8/10/2022).

Festival bonsai ini bagian dari rangkaian program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar di desa tersebut.

Bupati Kudus HM Hartopo meninjau festival tersebut setelah menghadiri upacara pembukaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di lapangan Desa Terban, pada Selasa 11 Oktober 2022.

Dia menyempatkan sejenak melihat bonsai yang dipajang di halaman balai desa.

Baca juga: Mengenal Bonsai Santigi Berusia Puluhan Tahun yang Harganya Selangit

Menurutnya, festival bonsai itu bagian dari pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat. Bonsai sendiri baginya adalah salah satu potensi ekonomi yang harus didukung.

"Ini bisa mendorong perekonomian di Kabupaten Kudus," kata Hartopo.

Hartopo sendiri tidak paham betul dengan bonsai, tetapi setelah mendapat penjelasan, bonsai memiliki nilai estetika dan nilai ekonomi potensial.

"Saya sendiri tidak ahli di bidang bonsai. Tadi banyak tanya soal estetika, umur, dan jenis bonsai itu yang membuat harga tinggi," kata dia.

Dalam kegiatan ini menggandeng Rumah Bonsai Indonesia (Rubi) Kudus.

Menurut Sekretaris Rubi Kudus, Muhammad Aris, ada 62 bonsai jadi dan 207 bonsai bahan.

Bonsai-bonsai yang diikutkan dalam festival tersebut datang dari para kolektor di Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Demak.

Jenis bonsainya pun beragam. Mulai dari bonsai tumbuhan endemik dalam negeri berupa serut sampai santigi. Harganya pun bermacam-macam. Ditaksir mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta.

Baca juga: Pandai Besi Banyumas Naik Kelas, Produknya Kini Sampai ke Tangan Chef Profesional

Dalam festival ini juga digelar kompetisi. Ada penilaian atas bonsai terbaik. Juri dalam kompetisi ini didatangkan dari pengurus Rubi pusat dan Rubi daerah.

"Dengan begitu bisa mengangkat pecinta seni bonsai di Kudus pada umumnya agar giat membuat bonsai agar jual nanti pendapatannya untuk kebutuhan keluarga. Terus untuk meningkatkan pariwisata di Kudus termasuk Patiayam. Memang di sini yang dekat objek wisata," kata dia.

Kepala Desa Terban, Supeno, mengatakan, digelarnya festival bonsai di desanya karena dia melihat banyaknya pecinta bonsai dan potensi ekonomi yang ada di dalamnya. Nyatanya saat digelar peserta datang tidak hanya dari Kudus, alih-alih dari daerah sekitar juga turut serta.

"Ini bisa menjadi jembatan untuk nilai tambah bagi pelaku bonsai," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved