Berita Jateng
Cerita Pohon Asam Berusia Ratusan Tahun di Masjid Jami As Sholihin, Ternyata Ditanam Mbah Jangkung
Pohon asam besar berdiri kokoh di depan pelataran Masjid Jami As Sholihin berusia sekitar lebih dari 400 tahun.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pohon asam besar berdiri kokoh di depan pelataran Masjid Jami As Sholihin yang ada di Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Pohon itu tumbuh tinggi menjulang, bahkan lebih tinggi dari menara Masjid Jami As Sholihin.
Hal itu membuat pohon asam yang ada di pelataran masjid bisa dilihat dari jarak cukup jauh.
Diameter pohon asam itu juga terbilang jombo, bahkan untuk memutari pohon dibutuhkan bentangan tangan 8 orang.
Baca juga: Kisah Warga Dukuh Timbulsloko, Harus Naik Perahu Sejauh 1 Kilometer Karena Jalan Tertutup Rob
Pohon tersebut menjadi saksi perkembangan kawasan Ngaliyan tempo dulu hingga sekarang.
Bahkan masyarakat sekitar punya sebutan untuk pohon asam berukuran besar itu.
"Kalau warga sini menyebutnya Mbah Bringin," jelas Hamzah (57) warga sekitar yang ditemui Tribunjateng.com di pelataran Masjid Jami As Sholihin, Minggu (9/10/2022).
Ia menyebutkan sejak ia kecil, pohon tersebut sudah ada dan berukuran besar.
"Yang dilihat sekarang beda dengan saat saya kecil, karena batang pohon ini sudah dipendam 2,5 meter saat ada projek peninggian jalan," katanya.
Meski tak dikeramatkan, namum Hamzah mengaku pohon tersebut dirawat dan dijaga warga.
"Karena pohon ini menjadi warisan leluhur kami, jadi wajib kami jaga dan rawat," paparnya.
Baca juga: Kasus DBD Semarang Naik Dua Kali Lipat, Lima Kecamatan di Kota Semarang Masuk Zona Merah
Terpisah, Qundori (66) warga lainnya, menceritakan pohon tersebut sudah ada sejak almarhum kakeknya masih hidup.
"Memang sangat tua pohon ini, kalau dihitung ya 400 tahun lebih, saya saja sekarang sudah 66 tahun. Waktu saya kecil pohon ini sudah besar juga," katanya.
Ia menurunkan, cerita dari almarhum sang kakek, pohon itu menjadi cikal bakal pohon asam di Kota Semarang.
"Dulu ada yang namanya Mbah Jangkung murid Sunan Kalijaga. Nah dia yang menanamkan pohon asam ini," jelasnya.
Bibit asam dari pohon tersebut dijelaskan pria 66 tahun itu, dibawa oleh Mbah Jangkung untuk ditanam di beberapa titik yang ada di Kota Semarang.
"Cerita dari kakek saya seperti itu, sampai saat ini pohon asam ini masih terjaga dan memberi keteduhan untuk tempat ibadah," tambahnya. (*)