Berita Jateng

ASN Pemprov Jateng Borong Hasil Panen Petani, Jumali Sampaikan Terima Kasih untuk Ganjar

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo telah menginiasi langkah penyerapan produk tani atau hasil petani, oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov setempat.

Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
Humas Pemprov Jateng
ASN Pemprov Jateng borong hasil panen para petani dari berbagai wilayah di provinsi tersebut. 

"Dengan adanya program ini, harga lebih tinggi dari pasaran. Harga di pasaran kemarin Rp 21.400. Alhamdulilah di sini (dibeli pemprov) lebih dari cukup, Rp25 ribu per kg."

"Alhamdulillah, sangat menolong, terbantu sekali,” kata Wahzuri saat mengedrop telur di kantor Dishanpan Jateng.

Pria yang mewakili Kelompok Tani Budi Doyo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan ini menambahkan, harga Rp25 ribu per kg sangat menguntungkan.

Karena peternak bisa kembali beternak dengan lancar.

“Alhamdulilah sangat membantu, kalau bisa kirimnya ke sini terus, walaupun jaraknya jauh, harganya bisa untuk putaran operasional di kandang. Ini saya kirim 1 ton telur,” ujarnya dengan nada riang.

Tak jauh beda disampaikan petani asal Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jumali.

Dengan adanya pembelian dari Pemprov Jateng dengan harga di atas pasaran membuat petani senang.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pak Ganjar karena sudah membantu peternak di wilayah Sukorejo dan sudah membeli dengan harga di atas rata-rata."

"Dari kami selaku peternak memohon harga terus seperti ini," kata dia.

Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari, mengatakan kegiatan membantu petani muncul sebagai bentuk kepedulian.

Sebab, dengan harga komoditas di produsen yang rendah mengakibatkan petani merugi.

Maka gerakan ASN membantu petani pun muncul.

Dengan harga yang rendah itu, petani protes karena rugi dan tidak balik modal.

Mereka bahkan sempat emoh untuk memanen. Hal itu mengancam hilangnya pangan di hulu.

"Eman-eman siap dikonsumsi kok enggak dikonsumsi. Maka, kita pun bikin gerakan ASN berbagi."

"Satu sisi, barang itu diambil ASN tidak harus dikonsumsi tapi disumbangkan ke panti-panti. Seperti yang dilakukan bapak Wagub Jateng (Taj Yasin Maimoen)," tuturnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved