Berita Jateng
Nelayan Tegal Menjerit, BBM Naik Harga Ikan Turun: Hasil Tangkapan Tak Bisa Tutup Operasional
Nelayan Tegal mengeluh pasca-kenaikan BBM biaya operasional melaut tinggi, harga ikan dan tangkapan cenderung turun, tak cukup tutup biaya operasional
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Yayan Isro Roziki
Sehingga, nelayan kesulitan untuk mendapatkan solar.
"Mau makan apa kita," kata dia saat berorasi di depan massa aksi.
Suaib 5 hari tak melaut
Sementara itu, salah seorang nelayan, Suaib (52) menceritakan sudah lima hari ini tidak mendapatkan solar.
Imbasnya ia kini tidak bisa mencari ikan dan menafkahi keluarga.
Dia meminta SPBU melayani pembelian solar dari kalangan nelayan, seperti sebelumnya-sebelumnya.
Warga Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, itu menceritakan sebulan lalu para nelayan tidak diperbolehkan lagi membeli solar di SPBU.
Padahal sebelumnya, pihak SPBU masih bersedia melayani pembelian solar dari nelayan asal mendapat rekomendasi kepala desa dan menunjukkan PAS.
Saat kini, nelayan yang membeli solar di SPBU harus diwajibkan membawa rekomendasi dari dinas terkait
Suaib mengaku sudah mengurus rekomendasi itu namun hingga kini belum jadi.
Dia meminta pemerintah segera mencarikan solusi atas permasalahan yang dialami nelayan.
Dia menegaskan, saat ini kondisi nelayan juga dihadapkan pada kenaikan harga BBM bersubsidi, satu di antaranya.
Atas kenaikan harga itu, dia mengungkapkan tidak keberatan atas kebijakan pemerintah.
"Asalkan kami mudah beli solar," kata Suaib kepada tribunmuria.com.
Sebelumnya, Pemkab Jepara telah menggelar rapat membahas stok BBM dengan dinas terkait dan pemilik SPBU.