Berita Blora

Polres Blora Ajari Petani Berantas Hama Tikus Pakai Rumah Burung Hantu

Polres Blora mengajari petani memberantas hama tikus menggunakan rumah burung hantu alias Rubuha.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Daniel Ari Purnomo
Polres Blora
Kapolres Blora AKBP Fahrurozi dan jajaran bersama stakhoder setempat langsung terjun ke sawah sembari mengimbau penggunaan rubuha dan tidak menggunakan jebakan tikus listrik di wilayah Kecamatan Kedungtuban Blora 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Sosialisasi penggunaan Rumah Burung Hantu (Rubuha) digencarkan untuk mengendalikan hama tikus sawah di wilayah Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. 

Seperti yang dilaksanakan di Desa Gondel dibagian selatan kecamatan Kedungtuban.

Kapolsek Kedungtuban yang didampingi oleh Kepala Desa Gondel Suko Hadi bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa turun ke persawahan warga guna bertemu dengan para petani yang beraktivitas di sawah.

Kapolres Blora AKBP Fahrurozi dan jajaran bersama stakhoder setempat langsung terjun ke sawah sembari mengimbau penggunaan rubuha dan tidak menggunakan jebakan tikus listrik di wilayah Kecamatan Kedungtuban Blora
Kapolres Blora AKBP Fahrurozi dan jajaran bersama stakhoder setempat langsung terjun ke sawah sembari mengimbau penggunaan rubuha dan tidak menggunakan jebakan tikus listrik di wilayah Kecamatan Kedungtuban Blora (Polres Blora)

Kapolsek Kedungtuban, AKP Sujiharno mengungkapkan kehadirannya kali ini membawa misi dari Bapak Kapolres Blora untuk menyosialisasikan penggunaan Rubuha untuk mengendalikan hama tikus sawah. 

"Kita imbau kepada warga agar tidak menggunakan jebakan tikus listrik untuk antisipasi kejadian orang meninggal karena tersengat aliran listrik," ucap AKP Sujiharno pada Rabu 10 Agustus 2022.

Pengendalian tikus sistem Rubuha dipandang lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung bahaya atau resiko kematian seperti penggunaan jebakan tikus listrik.

"Sebisa mungkin kita gugah kesadaran dari warga agar mau mengganti jebakan tikus listrik dengan sistem Rubuha. Pelan pelan akan terus kita sosialisasikan karena semua adalah untuk kebaikan bersama," terang AKP Sujiharno. 

"Tentunya kami juga berharap mungkin ada saran atau masukan dari warga terkait pengendalian hama tikus ini," tandas AKP Sujiharno. 

Sementara itu, Kepala Desa Gondel, Suko Hadi mengucapkan terima kasih atas kepedulian dari Polres Blora dalam pengendalian hama tikus sawah di wilayahnya. 

Ia tak menyangka Kapolres Blora berkenan datang langsung dan mengundangnya untuk diskusi di Mapolsek Kedungtuban pada Senin kemarin.

"Terima kasih atas kepedulian dari bapak Kapolres dan jajaran Polsek Kedungtuban. Bahkan hari ini Bapak Kapolsek datang langsung kesini," tutur Kepala Desa.

Wilayah desa Gondel sebagian besar masyarakatnya sudah mulai menggunakan sistem Rubuha untuk antisipasi hama tikus sawah dan sampai saat ini hasil panennya pun cukup optimal. 

"Mungkin sudah sekitar 90 persen dan untuk hasil panennya juga bisa maksimal. Kami akan terus mengajak warga yang masih menggunakan jebakan tikus agar mau ikut menggunakan sistem Rubuha," beber Kepala Desa.

Dari segi resiko dan dampak lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis karena yang perlu disiapkan hanyalah memasang Rubuha (rumah burung hantu) saja. 

Karena jika rumahnya sudah ada maka tinggal menunggu waktu rumah tersebut akan ditinggali oleh burung hantu.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved