Berita Jateng
Dampak Kekeringan, Guru dan Murid SDN 1 Rembes Wajib Bawa Seliter Air Tiap Berangkat Sekolah
Murid dan guru di SDN 1 Rembes Kabupaten Semarang wajib membawa seliter air dalam botol, dampak kekeringan yang dialimi wilayah tersebut
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Dampak kekeringan, murid SDN 1 Rembes, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, diwajibkan bawa seliter air tiap berangkat sekolah.
Kewajiban bawa seliter air ke sekolah ini, tak hanya berlaku untuk murid, melainkan juga para guru dan pegawai lain di SDN 1 Rembes.
Air-air yang dibawa murid, guru dan elemen lain SDN 1 Rembes digunakan untuk kebutuhan sehar-hari di sekolah tersebut.
Misalnya, untuk kebutuhan buang hajat, maupun ambil air wudu ketika civitas SDN 1 Rembes hendak menunaikan salat.
Diketahui, sebagian wilayah Desa Rambes merupakan langganan kekeringan saat musim kemarau. Terutama wilayah yang berada di dataran tinggi.
Berdasarkan penuturan Kepala Sekolah SDN Rembes 1, Titin Yudhiati, kondisi sekolahan yang ia pimpin mengalami kekeringan hingga mengalami kekurangan air.
“Kondisinya di dataran tinggi, sehingga akses air itu dari sumber tidak ada, kering."
"Kami punya sumur tapi kering, sehingga harus ambil air di sumber air kecil, bawah di yaitu di kawasan hutan karet,” ungkapnya, Rabu (10/8/2022).
Ia menerangkan bahwa pihaknya harus melibatkan murid-murid, guru serta penjaga sekolah untuk masing-masing membawa seliter air ke sekolahan.
Kebutuhan air itu digunakan untuk cuci tangan, berwudhu dan kebutuhan kamar mandi.
“Kami ada pembiasaan salat Dhuha, salat Dzuhur berjamaah, sehingga membutuhkan air, termasuk di kamar mandinya."
"Akhirnya dari kami bersama dari komite dan sekolah, keputusannya membawa air masing-masing seliter liter,” imbuhnya.
Titin mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah melaporkan hal tersebut ke pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
Selain itu, ia juga menghubungi pihak DPRD setempat.
“Akhirnya laporan kami, dan dewan juga mengupayakan, ternyata muaranya sama ke BPBD Kabupaten Semarang."