Nur Khabsyin Ingin Jawa Tengah Punya Regulasi Pelestarian Tradisi Lokal

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Anggota DRPD Jawa Tengah, Nur Khabsyin, ingin setiap pemerintah kabupaten atau kota memiliki regulasi tentang pelestarian tradisi dan budaya lokal.

Hal itu agar tradisi di masing-masing daerah tidak tergerus atau bahkan hilang di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

“Selain itu peran pemerintah juga sangat strategis dalam memfasilitasi masyarakat berkaitan dengan seni budaya,” kata Khabsyin dalam dialog kebudayaan dan pagelaran seni barongan di Rumah Makan Kampung Sawah, Undaan Lor, Senin (1/8/2022).

Khabsyin mengatakan, berkaitan regulasi ini pemerintah provinsi telah memiliki pijakan, yakni Pergub Nomor 32 Tahun 2016.

Aturan tersebut berisi tentang pedoman pelestarian dan adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat di Jawa Tengah.

Tradisi, kebudayaan, berikut kesenian yang ada di masing-masing daerah sangat penting untuk dilestarikan.

Hal itu bisa menjadi penanda dan identitas bagi daerah.

Oleh karenanya, kata dia, dia melihat banyak anak muda masa kini yang lebih memilih dan gandrung dengan kesenian modern, misalnya kesenian musik modern dibanding kesenian tradisional yang ada.

“Untuk itu mari bersama-sama menjaga kesenian tradisional yang ada, agar tidak punah,” katanya.

Di Kudus sendiri terdapat kesenian barongan, dalam pelestariannya pemerintah setempat harus turut serta.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa turut andil dalam pelestarian.

Caranya dengan memberikan panggung bagi pegiat seni barongan untuk tampil dalam beberapa kesempatan even yang digelar oleh masyarakat.

“Contohnya saat hajatan dan beberapa kesempatan even yang digelar masyarakat,” kata dia.

Sementara, pelaku seni barongan asal Kudus, Achmadi, mengatakan, kesenian barongan di Kudus sampai saat ini masih digemari masyarakat.

Bahkan pelaku seninya semakin meningkat.