Berita Jateng

Video Viral Menyebar di Media Sosial, Oknum Polisi Aniaya Dua Anak Muda di Pekalongan

Viral video penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polri berpakaian preman beredar di media sosial.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
Kolase
Tangkapan layar status di Twitter @rakyatbaikkk dan Facebook @Pekalongan Update. 

Bahkan, ada netizen yang mempertanyakan korban pemukulan dan penganiayaan oleh oknum polisi tersebut mah jadi tersangka.

Menanggapi adanya video tersebut, Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria membenarkan kejadian tersebut.

"Terkait berita viral dimedia sosial, betul ada kejadian tersebut. Namun, kasus ini sama sekali tak menyeret nama anggota Polres Pekalongan. Melainkan anggota Polres Batang, yakni Brigadir DH," kata Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria kepada TribunMuria.com, usai menggelar press release di ruang multimedia Polres Pekalongan, Selasa (26/7/2022).

Lokasi pemukulan dan penganiayaan tersebut, berada di Jalan Raya Bojong-Wiradesa, tepatnya di Desa Karangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan pada, Minggu (24/7/2022) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Pihaknya menceritakan, pemukulan itu terjadi lantaran rumah mertua Brigadir DH didatangi sepuluh pemuda pada malam hari.

Mereka mengetuk pintu dan ada yang melempar batu.

Brigadir DH yang ada di rumah itu, karena baru saja melangsungkan pernikahan dengan salah satu anak perempuan di rumah itu keluar karena mendengar suara itu.

"Iya, itu pas malam pertama usai Brigadir DH melangsungkan pernikahan."

"Untuk kronologinya, berdasarkan keterangan saksi di rumah tersebut, bahwa Brigadir DH mempunyai adik ipar yang bernama Agung. Pada hari Sabtu (24/7/2022), Brigadir DH melangsungkan malam pertama pernikahannya, rumah mertuanya didatangi 8 orang laki-laki dan dua orang perempuan yang mencari adik iparnya. Para pelaku ini menuntut agar obat yang belum diterima. Obat tersebut, merupakan pil yang digunakan untuk oplosan," imbuhnya.

Karena merasa terganggu, Brigadir DH ini keluar rumah dan mengejar pemuda-pemudi tersebut.

"Dari 10 pemuda yang kabur, satu orang berhasil diamankan Brigadir DH," ucapnya.

AKBP Arief menceritakan, mendengar satu temannya diamankan, kelima pemuda kembali dan mengeroyok Brigadir DH.

Saat warga setempat mulai berdatangan, kelima orang tersebut kabur dan dua orang masih tertinggal.

Setelah itu, terjadilah seperti di dalam video yang tersebar di media sosial.

Dalam penyelidikan Polres Pekalongan, ternyata sepuluh pemuda itu mendatangi rumah itu untuk urusan dengan adik ipar DH. 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved