PT Djarum Dampingi 14 Desa di Kabupaten Kudus Bikin BUMDes
PT Djarum telah melakukan pendampingan terhadap 14 desa dalam pendirian Badan usaha Milik Desa (BUMDes).
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
“Gotong-royong dan semangat mereka terlihat. Selain itu, mereka juga merencanakan untuk membikin kegiatan usaha produksi olahan lidah buaya, meskipun masih panjang proses perizinannya,” imbuh Achmad Budiharto.
Selain itu, pada Agustus 2022, Djarum juga merencanakan pelatihan untuk desa-desa yang telah memiliki BUMDes.
“Desa-desa yang sudah punya BUMDes, tapi secara kelembagaan belum tertata juga perlu diperhatikan. Minimal mereka memiliki status Badan Hukum untuk mendukung aktivitas usaha BUMDes ke depan,” jelas Achmad Budiharto.
PT Djarum selama tiga tahun terakhir konsisten dengan semangat untuk memberdayakan ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sepanjang 2019 - 2022, Djarum telah melakukan intervensi terhadap 48 desa di Kabupaten Kudus.
Titik intervensi program ini adalah peningkatan kapasitas pengelola BUMDes.
Sebab, berdasar riset PT Djarum bersama Lokadata.id (2019), masalah utama yang dihadapi BUMDes di Kabupaten Kudus dan kabupaten sekitarnya bermuara pada kurangnya kapasitas pengelola BUMDes dalam mengelola bisnis dan menata kelembagaan.
Karena itu, skema pelatihan dan pendampingan intensif dipilih untuk menyasar tantangan dari sisi sumber daya manusia ini.
Manfaat ini dirasakan oleh pengelola BUMDes di Kabupaten Kudus.
“Setelah pendampingan intensif dari PT Djarum bersama Desa Lestari, saya jadi percaya diri dan paham apa tugas, kewajiban, dan bagaimana pengelolaan BUMDes yang baik. Mengelola BUMDes sama dengan mengelola bisnis, kami menjadi rajin untuk melakukan pencatatan keuangan, memberikan pelaporan, dan berusaha mencari ceruk bisnis baru,” tutur direktur BUMDes Karisma Karangampel, Ahmad Bahruddin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/PT-Djarum-pendampingan-desa-di-kudus.jpg)