Berita Jateng
Penyakit Mulut dan Kuku Terdeteksi di Empat Daerah Jateng, Ganjar:Bisa Diobati, Tidak Usah Panik
Penyakit Mulut dan Kuku Terdeteksi di Empat Daerah Jateng, Ganjar Pranowo:Bisa Diobati, Tidak Usah Panik
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
"Maka betul di daerah perbatasan harus kita lakukan kontrol ketat," tegas Ganjar.
Polisi musnahkan hewan terinfeksi PMK
Terpisah, dilansir Tribunnews.com Polri berencana memusnahkan hewan ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal itu bertujuan untuk menutup penyebaran wabah PMK semakin meluas.
"Terhadap yang layak dikonsumsi harus dilakukan pemotongan dan yang tidak layak dikonsumsi harus dimusnahkan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Hingga kini, ia menyampaikan pihaknya masih melakukan pendataan jumlah hewan yang terinfeksi PMK.
Pendataan tersebut berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan).
"Melakukan rapat koordinasi bersama kementrian pertanian dan stekholder terkait untuk melakukan pendataan, yaitu mendata terkait dengan penyebaran terkait PMK. Pendataan hewan ternak yang terinfeksi virus PMK," ungkap dia.
Ramadhan menuturkan pihaknya juga telah membuat surat arahan kepada seluruh jajaran Polda untuk membantu Dinas Pertanian daerah untuk membantu pengendalian wabah penyebaran penyakit PMK hewan ternak.
Ia juga telah menginstruksikan jajarannya untuk aktif mengedukasi agar masyarakat tidak panik.
Pasalnya, penyakit PMK hewan ternak tidak berbahaya kepada manusia.
"Melakukan sosialisasi ke masyarakat agar tidak terjadi kepanikan. Penyakit mulut dan kuku hewan ternak tersebut tidak berbahaya ke manusia dan demikian kepada pemilik hewan ternak agar tidak terjadi panic shilling."
"Karena pemerintah telah menyediakan obat-obatan guna pengobatan hewan ternak tersebut," pungkasnya. (*)