Berita Blora

Kepsek di Blora Tempuh Jarak 100 Km untuk Pergi ke Sekolah Baru, Minta Bupati Lakukan Evaluasi

Kepsek di Blora Tempuh Jarak 100 Km untuk Pergi ke Sekolah Baru, Minta Bupati Lakukan Evaluasi. kepsek tempuh jarak 100 km untuk ke sekolah

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Blora menggelar audiensi di DPRD Blora dan jajaran Pemkab Blora menginginkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mengevaluasi terkait hasil mutasi ratusan kepala sekolah, kemarin. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Blora menggelar audiensi dengan DPRD Blora dan pihak terkait, di gedung wakil rakyat setempat.

Dalam audiensi tersebut, PGRI ingin wakil rakyat meminta Pemkab Blora untuk melakukan evaluasi terhadap mutasi ratusan kepala sekolah beberapa waktu yang lalu.

Mereka menganggap keputusan mutasi tersebut sangat berdampak terhadap para guru yang menjabat sebagai kepala sekolah hasil mutasi tersebut.

Baca juga: 289 Kepala Sekolah di Blora Terima SK Pengangkatan, Bupati: Jadilah Motor Penggerak Pendidikan

Baca juga: Warga Ramai-ramai Menolak, Pelantikan Sekdes Nglobo Blora Akhirnya Ditunda

Baca juga: 8 Kursi JPT di Blora Kosong, Lelang Terbuka Sudah Dilakukan, BKD: Tinggal Tunggu Pelantikan

Ketua PGRI Kabupaten Blora, Sintong Joko Kusworo, mengatakan pihaknya mendesak ada evaluasi terkait dengan mutasi yang sudah terjadi.

"Upaya ini kita hormati, langkah ini bisa dimaknai, kedua, pernyataan sikap PGRI apapun kemarin ini harus dievaluasi."

"Ini harus berbasis kinerja atau prestasi," ucapnya kepada tribunmuria.com di DPRD Blora, Senin (11/4/2022).

Menurutnya, Surat Keputusan Bupati Nomor 820.5/32/KEPEG/2022, tanggal 16 Februari 2022, tentang pengangkatan kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Blora ditemukan beberapa hal yang tidak sesuai dengan tata cara atau dasar mutasi yang semestinya.

Berdasar surat tersebut, Bupati Blora Arief Rohman menyerahkan SK kepada 289 kepala sekolah tingkat TK, SD dan SMP.

Bahkan, lanjutnya, banyak dari kepala sekolah yang dimutasi di daerah pinggiran yang dirasa ini agak memberatkan.

"Kami minta Pemkab Blora untuk menggunakan dasar profesionalitas, kinerja dan tingkat kompetensi dalam mutasi demi peningkatan mutu pendidikan," terangnya.

Sintong mencontohkan, dirinya yang harus menempuh jarak 100 kilometer (Km) menuju SDN 2 Nglebak yang berada di Kecamatan Kradenan yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi.

"Saya harus lewat Ngawi karena jalan Kali Kangkung tidak bisa dilewati karena rusaknya parah, perjalanan kurang lebih sekitar 2 jam," ucapnya.

Menurutnya, kondisi tersebut juga dialami oleh para rekan-rekannya sesama kepala sekolah.

Ditambahkannya, dalam mutasi diharapkan tidak menggunakan unsur suka atau tidak suka karena akan berakibat negatif bagi Kepala Sekolah tersebut dan berdampak pada murid.

Pihaknya berharap ada tindak lanjut seusai audiensi ini.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved