Berita Blora
Ihwal 5 Rumah Warga Buluroto Terancam Ambruk karena Erosi Sungai Lusi, Begini Kata DPUR Blora
Ihwal Lima Rumah Warga Buluroto Terancam Ambruk karena Erosi Sungai Lusi, Begini Kata DPUR Blora
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Lima rumah di Dusun Sasak, Desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, rusak lantaran tanah di bawahnya tergerus erosi Sungai Lusi.
Erosi Sungai Lusi di kampung tersebut sudah berlangsung sejak lama, sekitar 12 tahun atau sejak 2010 lalu.
Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora bergerak meninjau langsung ke lokasi.
Baca juga: 5 Rumah Hampir Ambruk Digerus Erosi Sungai Lusi Blora, Amin: Pas Hujan Gak Berani Tidur di Dalam
Baca juga: Bedol Desa Warga Terdampak Bendung Gerak Karangnongko Blora, Bupati: Ada 5 Desa yang Dipindah
Baca juga: Sudah Terisi 5,8 Juta Kubik Air, Bendungan Randugunting Blora, Hendrawati: Kini Semakin Elok
Kepala DPUPR Blora, Sam Gautama Karnajaya, melalui Kepala bidang SDA DPUPR, Surat, mengatakan, pihaknya menindaklanjuti keluhan dan aspirasi dari masyarakat, terkait adanya informasi rumah warga yang rusak karena erosi Sungai Lusi.
"Kami sudah telepon langsung serta video call WhatsApp, dengan kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juana, untuk penanganan daruratnya ataupun nanti penanganan permanennya," ucapnya kepada awak media, Kamis (7/4/2022).
Diungkapkan, dirinya memang senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan BBWS Pemali Juana sebab wilayah tanah longsor atau digerus erosi tersebut ada di wilayah Sungai Lusi.
"Beberapa tahun yang lalu, dengan Kades setempat sudah mengadakan pertemuan dengan masyarakat sekitar aliran bantaran Sungai Lusi terkait dengan area-area terdampak, dan penataanya ke depan bagaimana agar tak terjadi longsor, maka akan dibuatkan semacam bangunan bendung," terangnya.
"Ini untuk menangani kejadian longsor yang ada di sepanjang wilayah sungai Lusi baik yang ada di desa Buluroto, Kecamatan Banjarejo, ke atas sampai nanti di wilayah Kelurahan Kedung Jenar, Kecamatan Blora kota," sambungnya.
Diterangkan, untuk penanganan darurat sementara, sudah ada konsep perencanaan dan design.
Menurutnya, wilayah yang tergerus erosi Sungai Lusi berjarak sekitar 50 meter hingga 150 meter.
"Kita nanti coba kordinasi dengan teman-teman, untuk penanganan darurat agar bisa secepatnya dilakukan, biar masyarakat merasa aman dan nyaman," tutur dia.
Sementara itu,
Kepala Desa Buluroto, Margono mengatakan longsoran ini sudah terjadi sejak tahun 2010 sebelum dirinya menjabat.
"Sebenarnya dulu sudah dibangun bronjong, namun dialihkan ke Dusun Sambiroto, terbengkalai."
"Terus saat saya menjabat mengajukan ke Pamali Juwana dan dilayani pada tahun 2018 dan akan dibangun bronjong dari tim BUMN ke sini."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/dpudr-rumah-terancam-ambruk-erosi-sungai-lusi-blora.jpg)